JAKARTA, KalderaNews.com – Studi sejarah mengatakan bahwa awal mula student loan atau pinjaman untuk pelajar sebenarnya sudah ada sejak abad ke-11.
Kampus pertama yang menerapkan hal tersebut adalah University of Bologna di Italia.
Sementara, University of Paris, Oxford University, dan Cambridge University lantas mengikutinya.
BACA JUGA:
- 6 Tip Hemat Biaya Hidup di Luar Negeri untuk Mahasiswa, Catat!
- Kaji Student Loan Berbunga Rendah, Sri Mulyani: Awas Potensi Gagal Bayar!
Tapi sekarang, tiap negara memiliki pendekatan yang berbeda-beda saat memberikan bantuan keuangan kepada para pelajar yang terdaftar di pendidikan tinggi.
Contohnya di Australia, Denmark, Inggris, Selandia Baru, Swedia, dan Amerika Serikat paling tidak 80 persen pelajar menerima sokongan keuangan dalam bentuk pinjaman pelajar, beasiswa, atau hibah.
Aneka jenis pinjaman mahasiswa
Berdasarkan Education at a Glance 2022: OECD Indicators, ada 2 jenis pinjaman mahasiswa.
Yaitu pinjaman dengan pembayaran tetap dan pinjaman tergantung pendapatan.
Pinjaman pembayaran tetap
Di sistem pinjaman dengan pembayaran tetap, mahasiswa diwajibkan membayar kembali pinjaman itu dalam jangka waktu tertentu, terlepas situasi keuangan mereka setelah masa studi.
Sistem ini bisa memunculkan beban keuangan yang berat bagi mahasiswa setelah lulus.
Pinjaman tergantung pendapatan
Sementara, dalam sistem pinjaman tergantung pendapatan, pembayaran bergantung pada pendapatan, yang berdasarkan ambang batas tertentu dan mencakup pengampunan utang setelah jangka waktu tertentu.
Pembayaran jenis ini dianggap adil, sebab mempertimbangkan kemampuan lulusan membayar kembali pinjaman.
Kedua sistem itu memang menimbulkan sejumlah biaya bagi pemerintah yang menjamin pembayaran kembali pinjaman.
Tapi, potensi beban keuangan bagi pemerintah yang bersangkutan menjadi lebih tak pasti pada pinjaman yang tergantung pendapatan.
Misal, Inggris pernah mengganti sistem pembayaran tetap dengan sistem pinjaman tergantung pendapatan pada 1999. Dan kini, 53 persen pinjaman mahasiswa tidak bisa dilunasi.
Sistem pinjaman tergantung pendapatan juga diperkenalkan di Amerika Serikat pada 2009 dan rencana Pay-As-You-Earn (PAYE) pada 2012.
Sedangkan Jepang, Korea, dan Amerika Serikat memiliki sistem hibrida yang mencakup pinjaman tergantung pendapatan dan pembayaran tetap.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply