JAKARTA, KalderaNews.com – Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya keluarkan pernyataan sikap jelang Pemilu 2024. Begini isi lengkapnya!
Sebelumnya Unika Atma Jaya menggelar seminar nasional edukasi politik pada Jumat, 26 Januari 2024.
Seminar tersebut dihadiri lebih dari 800 orang muda, secara onsite maupun online yang terdiri atas mahasiswa, siswa SMA, serta komunitas orang muda di Indonesia.
BACA JUGA:
- Membuka Peluang di Universitas Bath, Inggris: Pintu Gerbangmu ke Pendidikan Global
- Resmi, Kalbis Institute Sandang Status Sebagai Universitas, Jadi Kalbis University
- OSN SMA/MA 2024 Siap Digelar, Inilah Tema, Jadwal, Aturan, dan Alur Seleksi
“Pemilu 2024 pada 14 Februari, sangat menarik karena bertepatan dengan Hari Kasih Sayang atau Valentine yang identik dengan orang muda,” kata Rektor Unika Atma Jaya, Prof. Dr. dr. Yuda Turana.
Prof. Yuda mengingatkan untuk memahami pentingnya keputusan orang muda dalam menggunakan hak suaranya.
“Kita harus memilih secara bijak, dan bersama kita bangun suatu masyarakat yang menghargai setiap pilihan. Mari sukseskan Pemilu dengan rasa dan logika,” ujar Rektor.
Pemilu jadi rujukan dunia
Sementara, anggota KPU RI, August Mellaz mengapresiasi Unika Atma Jaya yang turut berkontribusi dalam persiapan pelaksanaan Pemilu 2024.
August Mellaz mengatakan bahwa bila suatu negara dapat melaksanakan Pemilu dengan baik selama 5 kali berturut-turut, maka dapat dijadikan rujukan pelaksanaan demokrasi di dunia.
“KPU berupaya agar masyarakat memahami pelaksanaan pesta demokrasi kita. Harapannya agar masyarakat menjadi pemilih cerdas, khususnya para pemilih pemula,” katanya.
Hal ini menjadi menarik karena pasca reformasi, Indonesia telah melaksanakan Pemilu secara baik.
Pernyataan sikap Atma Jaya
Di akhir seminar, Rektor Unika Atma Jaya bersama Ketua Perluni Unika Atma Jaya memberikan pernyataan sikap dalam situasi politik di antaranya yaitu:
- Mengambil bagian dalam Pemilu, sebagai hak dan tugas kami sebagai warga negara Republik Indonesia.
- Mengutamakan pendekatan damai tanpa kekerasan, sebagai salah satu cara menjunjung hak asasi setiap warga mengambil bagian dalam Pemilu.
- Melibatkan orang muda dan mahasiswa dalam aksi-aksi nyata meningkatkan kemandiran dan kebebasan dalam Pemilu berdasarkan suara hati dan akal sehat.
- Mengutamakan kerja sama antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan untuk memperkuat pendidikan demokratis.
- Mengecam dan menolak keras sikap memperalat anak muda dan mahasiswa dan segala bentuk kekerasan mengatasnamakan kesuksesan Pemilu.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply