![Gerakan kembali ke sekolah untuk tekan angka putus sekolah. (Ist.) Gerakan kembali ke sekolah untuk tekan angka putus sekolah. (Ist.)](https://www.kalderanews.com/wp-content/uploads/2023/10/Gerakan-kembali-ke-sekolah-untuk-tekan-angka-putus-sekolah.-Ist-600x381.jpg)
PANDEGLANG, KalderaNews.com – Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang mencatat bahwa pada Januari 2024, terdapat 11.340 anak yang terpaksa putus sekolah.
Jumlah tersebut mencakup pelajar dari 5.500 sekolah, mulai dari tingkat SD, SMP, MTS, SMA, SMK, dan MA.
Termasuk juga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang tersebar di 35 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
BACA JUGA:
- Dinas Pendidikan Banyuwangi Pangkas Jumlah Anak Putus Sekolah Melalui Program Siswa Asuh Sebaya
- Sekolah Santa Laurensia Kembali Gelar Laurensia Cup 2024, Wadah Unjuk Talenta Siswa
- OSN SMA/MA 2024 Siap Digelar, Inilah Tema, Jadwal, Aturan, dan Alur Seleksi
Faktor penyebab putus sekolah di Pandeglang
Kepala Dindikpora Kabupaten Pandeglang, Hasan Bisri, menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya putus sekolah pada pelajar SD dan SMP.
“Salah satu penyebabnya adalah kondisi ekonomi yang tidak lagi mendukung. Hal ini seringkali dijadikan sebagai alasan, terutama ketika walimurid mengalami perceraian, pindah alamat, dan faktor lainnya,” ujar Hasan.
Hasan menambahkan bahwa angka putus sekolah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Solusi pemerintah
Untuk mengatasi masalah ini, pihaknya menerapkan beberapa strategi, termasuk kunjungan guru ke rumah murid yang sedang sakit selama dua hari.
Leave a Reply