JAKARTA, KalderaNews.com – Bagi sekolah, inilah 9 cara mencegah bullying atau perundungan siswa di sekolah. Simak yuk!
Hingga kini, kasus-kasus perundungan atau bullying di sekolah masih saja terus terjadi.
Ini adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mental dan emosional siswa.
Maka, amat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung agar siswa dapat berkembang secara optimal.
BACA JUGA:
- Ramai Kasus Bullying di Sekolah, 6 Langkah Menghindarkan Anak dari Perundungan
- Tak Bisa Didiamkan, Kasus Perundungan Sekolah Paling Banyak Terjadi di SD dan SMP
- Menteri Nadiem: 24,4 Persen Siswa Alami Berbagai Jenis Perundungan
Nah, berikut 9 cara untuk membantu mencegah tindakan perundungan di sekolah:
Pendidikan tentang perundungan
Memberikan pemahaman yang mendalam tentang perundungan kepada siswa, guru, dan staf sekolah adalah langkah awal yang krusial.
Menciptakan program pendidikan khusus untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perundungan dan cara menghadapinya dapat membantu membentuk budaya sekolah yang inklusif.
Penguatan keterampilan sosial
Melibatkan siswa dalam pelatihan keterampilan sosial dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang positif, empati, dan pengelolaan konflik.
Keterampilan ini akan membantu siswa untuk menjalin hubungan yang sehat dengan teman sebaya dan mengurangi risiko menjadi korban perundungan.
Pengawasan dan pendampingan guru
Guru memiliki peran penting dalam menciptakan iklim belajar yang aman.
Melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan siswa, memantau perilaku di kelas dan area sekolah, serta memberikan dukungan yang diperlukan dapat membantu mencegah dan mengatasi perundungan sejak dini.
Sistem pelaporan yang aman
Membangun sistem pelaporan yang aman dan rahasia dapat memberikan keberanian kepada siswa untuk melaporkan tindakan perundungan tanpa takut mendapatkan reaksi negatif dari pelaku atau rekan sejawat.
Kepercayaan bahwa tindakan akan diatasi secara tegas adalah kunci untuk mencegah perundungan.
Pembentukan kelompok anti perundungan
Membentuk kelompok anti-perundungan atau “peer support” dapat menciptakan jejaring sosial yang positif di antara siswa.
Kelompok ini dapat membantu siswa yang berisiko menjadi korban perundungan dan mempromosikan budaya inklusif di sekolah.
Pengembangan kebijakan sekolah yang jelas
Mengembangkan kebijakan sekolah yang jelas dan tegas terkait perundungan adalah langkah penting.
Kebijakan ini harus mencakup sanksi yang sesuai untuk pelaku perundungan, serta langkah-langkah pencegahan dan intervensi yang dapat diambil oleh sekolah.
Menggalakkan budaya positif
Menggalakkan budaya positif di sekolah dengan menekankan nilai-nilai seperti toleransi, rasa hormat, dan kerjasama dapat membantu meredakan ketegangan dan meminimalkan risiko perundungan.
Program-program budaya sekolah yang mendukung keberagaman juga penting untuk menciptakan lingkungan inklusif.
Libatkan orangtua
Melibatkan orang tua dalam upaya pencegahan perundungan adalah kunci.
Sosialisasi kebijakan sekolah, mengadakan pertemuan dengan orang tua secara berkala, dan memberikan sumber daya untuk mendukung kesejahteraan mental anak dapat membantu menciptakan sinergi antara sekolah dan keluarga.
Intervensi psikologis
Psikolog sekolah dapat berperan sebagai fasilitator dalam mengatasi dampak psikologis perundungan.
Membantu siswa yang menjadi korban perundungan atau pelaku untuk mengelola emosi, meningkatkan rasa percaya diri, dan mengembangkan strategi penanganan konflik yang positif dapat menjadi langkah penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply