JAKARTA, KalderaNews.com – Sampoerna University melalui Faculty of Education menghadirkan Bright Future Talks 2024 dengan tema “Transformasi Pendidikan di Indonesia” pada Rabu, 17 Januari 2023.
Bright Future Talks 2024 ingin membuat suatu perubahan demi percepatan transformasi pendidikan dengan memberikan wawasan agar para lulusan dan calon pendidik memiliki komitmen kuat untuk dapat memajukan pendidikan di Indonesia serta dapat berpartisipasi dan berkontribusi secara maksimal.
Indonesia menghadapi tantangan globalisasi dimana peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) merupakan langkah utama dalam menjawab dinamika dunia saat ini.
BACA JUGA:
- Kemendikbudristek Akui Prioritas Pendidikan Indonesia Memang Tidak Fokus ke Kualitas
- Tantangan Kampus Swasta Hadapi Persaingan dengan Kampus Asing, Regulasi Harus Ketat
- 13 Mahasiswa Sampoerna University Menuju ASEAN Young Leaders Programme 2023
Pendidikan tentunya menjadi pilar kunci dalam upaya ini, selain peningkatan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga membentuk karakter yang kuat, serta didukung oleh pemahaman global yang mendalam pada setiap individu.
Percepatan transformasi pendidikan di Indonesia diarahkan menuju standar internasional, seperti yang tercermin dalam partisipasi Programme for International Student Assessment (PISA).
Melalui pendekatan ini, Indonesia tidak hanya memperkaya potensi SDM tetapi juga memastikan kesiapan menghadapi tantangan global dengan perspektif yang luas dan kompetitif.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, peringkat PISA 2022 Indonesia meningkat 5-6 posisi dibanding tahun 2018.
Hal ini disebabkan oleh beberapa negara baru yang masuk mengikuti penilaian PISA dan banyak juga yang mencatatkan penurunan skor lebih besar di negara-negara maju di mana skor PISA-nya sudah tinggi. Akan tetapi dari segi skor, PISA 2022 Indonesia masih jauh di bawah rata-rata dunia bahkan ASEAN.
Strategi Perbaiki Skor PISA
Christianus I Wayan Eka Budiartha selaku Dekan Faculty of Education Sampoerna University mengatakan bahwa hasil PISA 2022 Indonesia merupakan tantangan bagi institusi pendidikan, termasuk Sampoerna University.
“Kami melihat hal ini sebagai tantangan sehingga kami semakin terpacu untuk terus melanjutkan komitmen kami untuk melahirkan calon pengajar yang profesional, transformatif, dan memiliki pendidikan berkualifikasi tinggi untuk bisa mendukung percepatan transformasi pendidikan di Indonesia, demi meningkatkan skor PISA selanjutnya.”
“Salah satunya dengan memberikan akses pendidikan kelas dunia yang sesuai dengan kebutuhan dan relevansi peserta didik,” imbuh Christianus.
Faculty of Education Sampoerna University dirancang dengan perpaduan metode pembelajaran ala Amerika Serikat dengan kurikulum Indonesia untuk menghasilkan pendidik transformatif berkualitas tinggi dengan karakter moral dan kepemimpinan yang kuat, keterampilan kompetitif internasional yang bertujuan untuk mempercepat transformasi pendidikan di Indonesia dan siap menghadapi tantangan abad ke-21.
Kurikulum dengan Pendekatan Multidisiplin
Untuk mewujudkan agenda ini, Faculty of Education menawarkan kurikulum yang menekankan pada pendekatan multidisiplin, teknologi baru, keterampilan reflektif dan penelitian, serta integrasi teori-praktik melalui School Experience Program (SEP).
“Di Faculty of Education Sampoerna University, mahasiswa mempelajari teknologi baru sejak awal, tidak hanya terlibat dalam berbagai model pembelajaran, tetapi juga mempelajari keterampilan lain yang berdampak pada pendidikan.”
Selain menunjang secara akademis, Faculty of Education Sampoerna University juga membekali para mahasiswa dengan berbagai kegiatan yang memungkinkan mereka untuk bisa mengeksplorasi lebih untuk menciptakan inovasi dan mempercepat transformasi pendidikan.
Salah satunya dengan School Experience Program (SEP) selama 4 tahun masa pembelajaran, untuk memahami dan melaksanakan pengajaran, serta mengintegrasikan teori-praktik yang dilakukan sejak semester pertama.
Transformasi pendidikan memiliki peranan penting untuk mendorong pembangunan ekonomi negara yang dapat dilakukan melalui langkah dan strategi besar, di antaranya perbaikan sistem kurikulum, kebijakan, metode pengajaran dan berbagai evaluasi untuk menghasilkan lulusan calon pengajar yang berkualitas, siap mengajar, dan memiliki daya saing.
Hal ini tentunya diperlukan sistem kebijakan yang konsisten dan berkelanjutan serta dukungan dari semua pihak, baik itu pemerintahan, institusi pendidikan, hingga para pemangku kepentingan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply