BMKG: Waspada! Cuaca Ekstrem dan Bencana Hidrometeorologi Intai Indonesia Sampai Februari Mendatang

Cuaca ekstrem. (climatechange-theneweconomy.com)
Cuaca ekstrem. (climatechange-theneweconomy.com)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – BMKG meminta masyarakat waspada dan siap-siaga akan potensi cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi sampai Februari mendatang.

“Cuaca ekstrem dapat terjadi selama periode puncak musim hujan di Januari dan Februari,” ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Jakarta.

“Hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi masih berpeluang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia,” lanjutnya.

BACA JUGA:

Penyebab cuaca ekstrem

Dwikorita menjelaskan, terdapat tiga penyebab terjadinya cuaca ekstrem ini.

Pertama, Monsun Asia yang menunjukkan aktifitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir, yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.

Kedua, adanya daerah tekanan rendah memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan kecepatan angin di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.

Kondisi ini juga bisa meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang.

Ketiga, aktifitas gelombang atmosfer masih menunjukkan kondisi yang signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem.

Maka, BMKG meminta masyarakat senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.

Sementara, untuk daerah dataran tinggi atau rawan longsor dan banjir, lanjut Dwikorita, diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang dan berkurangnya jarak pandang.

“Sebaiknya, secara berkala atau sebelum beraktivitas, masyarakat memantau informasi cuaca yang dikeluarkan resmi oleh BMKG,” pesannya.

Waspada, inilah ciri cuaca ekstrem!

Sementara, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menyebut, kondisi dinamika atmosfer di sekitar Indonesia masih berpotensi signifikan terhadap peningkatan curah hujan di beberapa wilayah.

“Kepada masyarakat kami himbau untuk senantiasa waspada terhadap terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang,” kata Andri.

“Biasanya situasi ini dicirikan dengan kondisi panas terik antara pukul 10.00 hingga 14.00 WIB yang selanjutnya ditandai dengan munculnya awan cumulonimbus (CB) yang berwarna gelap, tebal, dan berbentuk seperti kembang kol,” katanya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*