JAKARTA, KalderaNews.com – Dosen Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) berhasil mendapatkan dana hibah penelitian dari British Council untuk mempromosikan kesetaraan gender.
Dosen tersebut adalah Dr. Ida Nurhaida, S.T., M.T., pengajar di program studi Informatika. Baru-baru ini, ia memperoleh dana hibah dari British Council.
Dana hibah tersebut diberikan untuk proyek kolaboratif GENIUS (Gender Equality Networks for Indonesia and The UK in Sustainable STEM-AI education).
BACA JUGA:
- Program Sekolah Perempuan Uhamka Hadir untuk Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Anak di Indonesia
- Peringati Hari Perempuan Internasional, Kedubes Kanada Dukung Keseteraan Gender di ASEAN
- LIPI Luncurkan Buku Kependudukan dan Pembangunan, Sarat Isu Ekonomi dan Gender
Promosikan kesetaraan gender
Dr. Ida memulai proyek ini bekerja sama dengan rekan-rekannya dari Cardiff Metropolitan University dan Universitas Bina Nusantara.
Adapun tujuannya adalah untuk mempromosikan kesetaraan gender guna mendorong perkembangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial di Indonesia.
Di Indonesia, peran perempuan dalam bidang informatika masih relatif kecil dan kesenjangan tersebut masih sangat terlihat.
Terutama ketika banyak mahasiswa pascasarjana, calon doktor, dan profesional di bidang informatika didominasi oleh laki-laki.
Oleh karena itu, proyek GENIUS yang dipimpin oleh Dr. Ida dan rekan-rekannya bertujuan untuk mengatasi kesenjangan gender yang ada di Indonesia.
Terutama terkait dengan pembatasan akses perempuan ke pendidikan tinggi, pekerjaan dan kemajuan karir, dan peran kepemimpinan di STEM-AI.
STEM-AI atau Science, Technology, Engineering, and Mathematics – Artificial Intelligence masih didominasi oleh laki-laki.
Adakan seminar dan lokakarya
Kegiatan proyek ini melibatkan seminar dan lokakarya robotika STEM-AI yang ditujukan untuk mahasiswa, guru perempuan di sekolah dasar dan menengah, serta lulusan perempuan.
Selain itu, ada program mentoring yang didukung langsung oleh EUREKA Robotics Center untuk perempuan muda, yang akan dibimbing oleh mentor perempuan.
Dr. Ida mengungkapkan bahwa proyek kolaboratif ini akan berlangsung selama satu tahun dan didanai langsung oleh British Council dengan hibah sebesar £25.000 atau sekitar 500 juta Rupiah Indonesia.
Dalam proyek ini, Dr. Ida akan mewakili UPJ sebagai mitra asosiasi untuk Indonesia, menjembatani mitra-mitra di Inggris dengan mitra-mitra lokal di Indonesia.
Kegiatan akan dilaksanakan di dua lokasi, salah satunya akan berada di Universitas Pembangunan Jaya, yang dikoordinasi oleh Dr. Ida.
“Diperkirakan kegiatan seminar dan lokakarya dapat dilaksanakan untuk pertama kalinya pada awal 2024,” kata Dr. Ida.
Hasil yang diinginkan dari proyek ini meliputi publikasi dan pengukuran pemahaman peserta selama seminar dan lokakarya.
Lebih lanjut, dengan proyek ini, Dr. Ida menyatakan bahwa UPJ akan mendapatkan manfaat dari peningkatan jumlah pelamar perempuan yang tertarik untuk belajar STEM-AI.
Proyek ini sekaligus juga bisa menjadi alat promosi untuk profil UPJ, terutama bagi mahasiswa perempuan.
Selain itu, proyek ini akan membentuk kemitraan global yang berkelanjutan antara UPJ dan universitas-universitas lain di Inggris serta universitas mitra di Indonesia.
Harapannya adalah bahwa inisiatif program ini akan memiliki dampak substansial pada peningkatan jumlah perempuan.
Perempuan harus berani mengambil posisi kepemimpinan, meningkatkan kualifikasi lulusan perempuan, dan mengurangi bias gender.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply