SEMARANG, KalderaNews.com – UNIKA Soegijapranata mengungkapkan adanya peningkatan tren ketertarikan mahasiswa terhadap alternatif tugas akhir dibandingkan skripsi.
Untuk diketahui, sebagian kampus kini sudah tak lagi mewajibkan skripsi sebagai satu-satunya syarat dalam menyelesaikan studi bagi mahasiswa jenjang S1.
Mereka kini diberikan keleluasan dalam memilih sejumlah ragam alternatif tugas akhir seperti studi kasus, membuat prototipe, karya tulis ilmiah, pelaksanaan event dan lain sebagainya.
BACA JUGA:
- Puji Kebijakan Lulus Tanpa Skripsi, Putra Nababan: Lebih Sesuai dengan Kebutuhan Dunia Usaha
- 70 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Sudah Lulus Tanpa Skripsi, Kok Bisa Ya?
- Lewat Karya, UKSW Luluskan 10 Mahasiswanya Tanpa Perlu Membuat Skripsi
Tugas akhir lebih disukai mahasiswa
Wakil Rektor IV Unika Soegijapranata Semarang, Dr Berta Bekti Retnawati mengemukakan penemuan itu pada kelulusan periode IV ini.
Ia mengungkapkan bahwa 20 persen dari 297 wisudawan mengambil alternatif tugas akhir.
“Kecenderungannya makin meningkat, karena pada periode sebelumnya hanya 10 persen yang mengambil alternatif tugas akhir dari 749 mahasiswa,” kata Berta disela-sela kesiapan momentum wisuda, Jumat 15 Desember 2023.
Pihaknya pun bermaksud untuk memberikan kesempatan atau pilihan kepada mahasiswa sesuai dengan kompetensi dan peminatannya.
“Beberapa mahasiswa di prodi Akuntansi, Psikologi, juga sudah cenderung memilih alternatif tugas akhir. Meski begitu, kami tetap menjaga secara kualitas dari setiap tugas akhir yang dipilih,” ujarnya.
Berta pun berpesan kepada para lulusan untuk berani tampil menjadi pemimpin dalam aspek apapun. Lembaga juga terus komitmen memberikan ruang kepada setiap mahasiswa untuk berkembang.
Sementara itu, pada momentum wisuda ini, kampus Unika menghadirkan sejumlah lulusan terbaiknya.
Beberapa di antaranya lulusan Psikologi, Laudo Enrico, yang juga Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tahun 2021.
Ada pula lulusan Mahasiswa S2 Magister Manajemen, Dhika Pratara. Kemudian lulusan Prodi Manajemen, Joeng Jovanka Melinda Yusuf, seorang atlet Wushu muda putri.
Jovanka acapkali menoreh prestasi dalam bidang seni bela diri tersebut. Di antaranya predikat juara dalam beberapa penyelenggaraan kejurnas di tahun 2010, 2011, 2012, 2014, 2018 dan 2019.
“Para lulusan terbaik ini membuktikan mereka aktif dengan keterampilan yang dimiliki, namun tetap bisa selaras dengan capaian akademiknya,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply