JAKARTA, KalderaNews.com – Zara Maharani Khalisha Ariana, siswi kelas 6 di Sekolah Cikal Lebak Bulus bermimpi menjadi warga dunia yang berdaya.
Ia pun memulai aksi sosialnya “Count on Me Project”, dimana ia berusaha mengembangkan minat literasi dan kemampuan Bahasa Inggris anak-anak di beberapa Panti Asuhan di Jakarta.
Inspirasi Zara berasal dari praktek baik yang telah ia lakukan bersama kedua orangtuanya sejak kecil.
BACA JUGA:
- Wregas Bhanuteja, Sang Sutradara Budi Pekerti, Lulusan Kolese de Britto Yogyakarta
- Kakak Beradik Siswi Binus School Simprug Raih 11 Medali di Yale University, AS
- Berkat Puisi dan Prestasi, Lidya Herina Raih Beasiswa Indonesia Maju (BIM) di Belanda
Zara menjelaskan bahwa proyeknya dimulai pada tahun 2019 dengan tujuan mengasah empati dan rasa syukur dalam dirinya.
Ia ingin berbagi pengalaman belajar bahasa Inggris dengan anak-anak yang kurang beruntung.
“Count On Me project) dilatarbelakangi oleh refleksi betapa beruntungnya aku bertumbuh di lingkungan keluargaku dan aku memahami bahwa masih banyak anak di luar sana yang tidak memiliki kesempatan yang sama sepertiku. Aku ingin membantu mereka agar bisa belajar bahasa Inggris. Proyek ini membuat aku merasa sangat bersyukur,” akunya.
Meskipun dihadapkan pada tantangan pandemi, Zara tetap melanjutkan proyeknya dengan mendistribusikan informasi tentang penggunaan masker.
“Masa pandemi itu betul-betul mengajarkan kita semua bahwa kita tidak bisa egois, Zara pun belajar bahwa kita hidup itu bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain.”
Minat dalam Menulis
Selain menjadi sosok penggerak aksi sosial, Zara juga memiliki minat dalam menulis. Menurutnya, menulis adalah cara untuk menyampaikan pemikiran dan ide-ide hebatnya.
“Alasan mengapa aku menyukai literatur dan menulis adalah karena aku percaya bahwa pengetahuan yang bermula dari apa yang aku rasakan dan apa yang aku lihat dari dunia itu aku bisa tulis. Bagiku, kertas akan selalu memperkenakan aku untuk menceritakan apa yang aku rasakan, pikirkan, impikan untukku dan untuk dunia. Ibuku juga selalu bilang bahwa paper doesn’t judge dan dari sanalah aku dapat mengemukakan ideku (tanpa ragu) dalam bentuk tulisan,” ceritanya.
Ibunya, Cut Sri Rozanna, mengungkapkan bahwa Zara telah menulis sejak usia dini dan bahwa kemampuannya dalam menulis sangat luar biasa.
Zara telah menulis sepuluh manuskrip cerita anak, beberapa di antaranya telah diikutsertakan dalam berbagai kompetisi menulis nasional dan internasional.
Ia merasa bahwa menulis adalah instrumen untuk membawa perubahan positif dalam dunia, memberikan motivasi, harapan, dan inspirasi kepada orang-orang, terutama anak-anak.
Zara pun menyatakan harapannya untuk terus menulis dan menerbitkan buku-bukunya agar dapat memberikan manfaat bagi anak-anak Indonesia.
Sementara itu, orangtuanya pun berkomitmen mendukung minat dan impian Zara serta berharap agar ia menjadi contoh yang baik dan memberikan dampak positif pada lingkungan sekitarnya.
Zara berencana melanjutkan proyek Count on Me secara berkala dan mempersiapkan proyek Primary Years Programnya dalam waktu dekat.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply