JAKARTA, KalderaNews.com – Ternyata, kemampuan membaca atau reading performance para siswa Indonesia masih rendah, bahkan di skala ASEAN.
Demikian ditunjukkan hasil studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 yang dirilis Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Indonesia berada di bawah Singapura, Vietnam, Brunei, Malaysia, dan Thailand.
Posisi di bawah Indonesia, ada Filipina dan Kamboja.
BACA JUGA:
- Jangan Bangga, Peringkat Indonesia di PISA 2022 Naik, Tapi Skornya Tetap Saja Menurun
- Mengapa Peringkat PISA 2022 Indonesia Naik? Ini Kata Menteri Nadiem
- Apakah Pendidikan Indonesia Harus Mengacu pada PISA?
Apa itu kemampuan membaca menurut PISA?
PISA pun mendefinisikan kemampuan membaca adalah “kemampuan memahami, menggunakan, serta merefleksikan teks bagi mencapai tujuan tertentu, mengembangkan pengetahuan dan potensi, serta berpartisipasi dalam masyarakat”.
Nah, untuk mengukur kemampuan itu, PISA melaksanakan tes serta survei kepada sampel pelajar berusia 15 tahun dari puluhan negara.
Lantas, PISA mengklasifikasikan kemampuan membaca menjadi 8 level, dari level tertinggi 6, 5, 4, 3, 2, 1a, 1b, sampai 1c.
Makin tinggi angkanya, keterampilan membaca dinilai makin baik, dan sebaliknya.
Kemampuan membaca Indonesia level 1a
Siswa Indonesia meraih skor kemampuan membaca 359 poin. Nilai yang jauh di bawah skor rata-rata negara anggota OECD, 472-480 poin.
Skor Indonesia itu pun lebih rendah dibanding 5 negara tetangga di ASEAN.
Angka skor 359 juga menunjukkan bahwa Indonesia masuk ke level 1a.
Ini berarti secara umum siswa Indonesia bisa memahami arti harfiah dari kalimat atau paragraf pendek.
Pembaca di level 1a, pun sudah bisa mengenali tema utama teks sederhana yang bersifat eksplisit, dan membuat hubungan sederhana beberapa informasi di sekitar teks.
Tetapi, pembaca level 1a dinilai belum bisa memahami teks panjang, yang informasinya bersifat implisit, abstrak, atau membandingkan perspektif teks dengan teks lain.
Pun siswa di Malaysia, Thailand, dan Filipina serupa dengan Indonesia, dengan kisaran skor PISA 335-406.
Tapi, Malaysia dan Thailand meraih skor sedikit lebih baik dari Indonesia.
Sementara, Brunei Darussalam dan Vietnam berada di kisaran 407-479, menempatkan mereka di level 2.
Pembaca level 2, pada umumnya bisa memahami teks yang panjangnya sedang, serta bisa memahami makna teks meski informasinya tidak eksplisit.
Kemampuan siswa membaca di Singapura meraih skor 543, yang masuk ke level 3.
Pembaca di level 3, bisa memahami dan mengintegrasikan makna beberapa teks terpisah, meskipun tak diberi petunjuk eksplisit, serta dapat mengategorikan informasi di teks.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply