JAKARTA, KalderaNews.com – Guru Besar Universitas Al-Azhar Indonesia dan President University raih Nurtanio Award 2023, Prof. Harijono Djojodihardjo raih Nurtanio Award 2023.
Prof. Harijono dinilai sebagai tokoh berpengaruh dalam bidang dirgantara dan antariksa.
Ia merupakan peneliti di bidang dirgantara dan antariksa serta eks guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus Universitas Al Azhar Indonesia.
BACA JUGA:
- Universitas Bunda Mulia (UBM) Dampingi UMKM Cilincing Dapatkan Sertifikasi Halal
- UNISSULA Menjadi Satu-satunya PTS yang Lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS)
- Sampoerna Academy Luncurkan Buku, “Teach Through Fascination”, Panduan Pengajaran Inovatif yang Relevan
Nurtanio Award adalah bentuk apresiasi kepada insan, tokoh, ilmuwan, dan pakar yang telah meraih berbagai prestasi maupun inovasi dalam dunia penerbangan dan antariksa.
Penggunaan nama Nurtanio dimaksudkan untuk mengenang jasa pengabdian Laksamana Muda Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo sebagai perintis industri kedirgantaraan Indonesia.
Kriteria penerima Nurtanio Award adalah berintegrasi kepada negara, berkontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk menekuni bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan, serta memberikan inspirasi dalam penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta memiliki kontribusi bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Profil Prof. Harijono
Prof. Harijono adalah peneliti di bidang antariksa. Ia pernah menjabat sebagai Guru Besar ITB (1987-2005) dan Guru Besar Universitas Al Azhar Indonesia (2005-2010).
Pria kelahiran Surabaya itu menamatkan studinya di Indonesia dan Amerika. Ia menamatkan S1 Sarjana Teknik Mesin ITB pada 1962.
Lantas, melanjutkan S2 di dua universitas yakni University of Kentucky dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika.
Usai lulus S2 pada 1966, Prof. Harijono kembali menekuni bidang keilmuannya dalam Program Doctor of Science Aeronautics and Astronautics di MIT. Ia lulus pada tahun 1968.
Prof. Harijono pernah menjabat sebagai Kepala LAPAN (1999-2000), Kepala Pusat Teknologi Dirgantara, LAPAN (1975-1982), Deputi Ketua Bidang Pengembangan Teknologi, BPPT (1991- 1998), Anggota Dewan Riset Nasional (1994-1998), Dosen/Guru Besar ITB (1962-2005), Dosen/Guru Besar Universitas Al-Azhar Indonesia (2005-2010), dan Dosen/Guru Besar tidak tetap President University (2018- sekarang).
Salah satu karya Prof. Harijono digunakan untuk mendukung proses desain, manufaktur, sertifikasi, dan operasi salah satu pesawat generasi awal buatan RI, CN-235, 1983-1998.
Ia pun pernah menjadi Penasihat Presiden RI mengenai Teknologi dan Industri Strategis (Mei 1998 hingga Januari 1999) itu juga turut menjadi design reviewer Pesawat Experimental Sudan ARC/ SAFAT Industry SAFAT-03 Aircraft.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply