Seminar Nasional Sanata Dharma Singkap Keprihatinan Realitas Kemanusiaan di Tengah Beragam Ancaman

Seminar Nasional Sanata Berbagi Seni dan Budaya dengan tema Posthuman dan Interdisiplinaritas pada Sabtu, 28 Oktober 2023.
Seminar Nasional Sanata Berbagi Seni dan Budaya dengan tema Posthuman dan Interdisiplinaritas pada Sabtu, 28 Oktober 2023 (KalderaNews/Dok. USD)
Sharing for Empowerment

YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Sanata Dharma menyelenggarakan Seminar Nasional Sanata Berbagi Seni dan Budaya dengan tema Posthuman dan Interdisiplinaritas pada Sabtu, 28 Oktober 2023.

Kegiatan seminar yang digelar secara hybrid ini menghadirkan 4 narasumber kunci berlatar belakang ilmu seni budaya, farmasi dan kimia, serta mendiseminasikan makalah dari berbagai pemikir tentang kerangka filosofis dan praktis yang mendialogkan kembali keutamaan manusia melintasi batas-batas tradisionalitas dan disiplin ilmu pengetahuan.

Ketua Panitia Sanata Dharma Berbagi Seni dan Budaya 2023, A. Prasetyadi, M.Si., Ph.D menjelaskan tema seminar mewakili keprihatian semua atas realitas kemanusiaan di tengah ancaman perubahan iklim, intensitas kemajuan teknologi, maupun pertanyaan-pertanyaan tentang interpretasi aneka budaya yang membentuk biologi perilaku.

BACA JUGA:

Rektor USD, Albertus Bagus Laksana SJ, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakil Rektor IV, Caecilia Tutyandari, Ph.D., menyampaikan bahwa seminar ini menjadi istimewa karena mempertemukan para pembicara dari ilmu seni budaya, farmasi dan kimia.

“Seminar dengan tema Posthuman dan Interdisiplinaritas ini merangsang kita untuk mencari keterhubungan dan hibridisasi antar berbagai pendekatan keilmuan demi masyarakat yang lebih adil dan inklusif,” ungkapnya.

Seminar yang dikelola oleh Program Pascasarjana ini menghadirkan empat narasumber, yang terbagi dalam dua sesi pleno. Hadir sebagai narasumber pada sesi pertama yaitu Venzha Christiawan (Indonesia Space Science Society) dan Dr. Min Seong Kim (dosen S2 & S3 Kajian Budaya USD).

83 Makalah Dipresentasikan

Sesi pertama yang dimoderatori oleh Monica Eviandaru Madyaningrum, Ph.D ini mendialogkan bagaimana kekayaan pengetahuan masa lalu dan imajinasi menjadi penghubung antara berbagai realitas dalam kehidupan manusia.

Oleh karenanya pemikiran-pemikiran kontemporer sejatinya adalah sebuah aspirasi untuk melampaui batas-batas disiplin keilmuan.

Sementara itu pada sesi kedua yang dimoderatori Romo Dr. G. Budi Subanar, SJ. (Kajian Budaya USD), Dosen Pendidikan Kimia FKIP USD, Natalia Diyah Hapsari, S.Pd., M.Pd., Ph.D., dan Dr. apt. Dita Maria Virginia, S.Farm. (Farmasi USD) memaparkan bagaimana ilmu biokimia dan farmasi menawarkan pendekatan yang jusru lebih personal dalam melihat kemanusiaan bukan sebagai realitas yang tunggal dan generik.

Melalui pemahaman akan genetika dan DNA yang unik pada setiap manusia, kualitas hidup manusia dapat ditingkatkan.

Selain keempat narasumber yang menjadi penyaji utama di atas, seminar nasional Sanata Dharma Berbagi Seni Budaya juga menyajikan 83 makalah untuk dipresentasikan.

Para penyaji makalah ini berasal dari internal USD maupun dari insitusi lainnya, yaitu para akademisi dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta, perwakilan lembaga pemerintahan dan non-pemerintahan, serta satu makalah dari universitas dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*