JAKARTA, KalderaNews.com – BMKG mengatakan, waktu kedatangan tsunami setelah gempa tidak ada yang sama. Inilah ciri-ciri awal bencana tsunami.
Kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, hal tersebut dapat tercermin dari peristiwa tsunami Aceh pada 2004, tsunami Palu pada 2018, serta tsunami Selat Sunda pada 2018.
“Waktu kedatangan tsunami berbeda-beda di setiap wilayah, sangat lokal,” ujar Dwikorita Karnawati.
Misal tsunami Palu di Sulawesi Tengah hanya butuh dua menit pascagempa sebelum menyapu pantai barat Pulau Sulawesi.
BACA JUGA:
- Terus Waspada, Kawasan Selatan Jawa Potensi Gempa Megathrust
- Prediksi BMKG: Oktober Masih Kering, Jangan Main Api, Tapi November Rain Kok!
- Prediksi BMKG: Suhu Panas di Jakarta Bisa Sampai November 2023, Inilah Penyebabnya
Tetapi, di tempat lain, kedatangan tsunami bisa berselang sampai 30 menit atau lebih dari saat gempa pertama mengguncang.
Maka, BMKG menyarankan masyarakat untuk memanfaatkan golden time sebaik mungkin guna menyelamatkan diri.
“Kami mendorong kepada masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir untuk segera berlari ke tempat aman pada elevasi yang lebih tinggi, begitu merasakan goyangan gempa, tanpa harus menunggu peringatan dini,” pesan Dwikorita Karnawati.
Ciri-ciri awal bencana tsunami
Meskipun waktu kedatangan tsunami berbeda-beda, ada beberapa ciri bencana alam ini.
Inilah ciri-ciri kemungkinan kedatangan tsunami:
Gempa bumi
Salah satu tanda akan terjadi bencana tsunami adalah gempa berkekuatan besar.
Sebelum terjadi tsunami, biasanya gempa bumi bermagnitudo di atas 6,5 terlebih dahulu mengguncang.
Tak hanya itu, pusat gempa bumi yang berada di bawah laut juga dapat menyebabkan gelombang tsunami.
Air laut surut
Ciri-ciri akan terjadi bencana tsunami berikutnya, yakni permukaan air laut surut secara mendadak.
Semakin luas daerah surutnya, semakin besar dan kuat pula gelombang tsunami yang dapat dihasilkan.
Surutnya air laut disebabkan turunnya permukaan laut secara mendadak akibat gempa bumi, longsoran bawah laut, atau faktor lainnya. Akibatnya, terjadi kekosongan ruang, sehingga air laut tertarik masuk ke dalam.
Beberapa waktu kemudian, gelombang besar akan datang dan menghantam area sekitar pantai.
Tanda alam tak biasa
Tanda-tanda tsunami dapat ditunjukkan oleh beberapa keadaan alam yang tak biasa.
Kondisi tersebut, seperti gerakan angin yang tidak lazim dan perilaku hewan yang mencurigakan.
Sebagai contoh, kelelawar yang biasanya tidur saat Matahari masih menyinari, mendadak aktif di siang hari.
Biasanya hewan peliharaan, seperti kucing, anjing, burung, atau ayam juga lebih sensitif atau bertingkah aneh sebelum terjadi bencana tsunami.
Aktivitas laut tak biasa
Tanda lain akan terjadi bencana tsunami juga dapat dipantau dari suara gemuruh yang muncul tiba-tiba, serta aktitivas laut yang tidak biasa.
Misal, tiba-tiba muncul gelombang kecil beberapa menit sebelum gelombang besar tsunami datang.
Maka, sebelum hal itu terjadi, segeralah berlari menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply