JAKARTA, KalderaNews.com – Belakangan kasus perundungan atau bullying di kalangan pelajar banyak terekspos. Inilah 6 langkah menghindarkan anak dari perundungan.
Sebenarnya, kasus perundungan telah banyak terjadi sejak lama. Namun, kini mudah tersebar semenjak ada kemajuan media sosial.
Lantas, bullying menjadi kekhawatiran terbesar orang tua. Sebab, kerap kali anak memilih diam ketimbang bercerita kepada orang tuanya.
Penindasan pada anak biasanya dilakukan melalui kekerasan fisik, tetapi ada juga yang melalui verbal.
BACA JUGA:
- Dibuka Robbert Dijkgraaf, Laksana Tri Handoko dan Nadiem Makarim, Ini Program Lengkap Diskusi dan Talkshow Gratis WINNER 2023
- UTY Terapkan Teknologi Cloud untuk Kelola Keamanan Masjid di Bantul, Yogyakarta
- 10 Oktober, Hari Kesehatan Mental Sedunia, Inilah Tema, Tujuan, dan Cara Memperingatinya
Biasanya pelaku akan mengungkapkan perkataan yang menyakitkan secara berulang sampai mempengaruhi psikologisnya.
Nah, inilah 6 langkah membantu mencegah anak mengalami perundungan di sekolah.
Mengajarkan Anak Tentang Kemungkinan Adanya Bullying
Tidak perlu menganggap hal ini tabu. Memperkenalkan kemungkinan terburuk membuat anak lebih mawas diri.
Anak akan dengan mudah dapat mengidentifikasi sendiri ketika memperoleh perlakuan buruk dari orang lain.
Lebih Terbuka dengan Anak
Komunikasi antar orang tua dan anak menjadi kunci penting dalam hubungan keluarga.
Menciptakan keterbukaan anak pada orang tua tidak akan terjadi begitu saja.
Orang tua harus sering mengobrol dengan anak mengenai topik apapun salah satunya mengenai penindasan.
Apabila telah terbangun komunikasi yang baik, anak akan sangat nyaman memberitahu hal apapun kepada orang tuanya.
Menanyakan kegiatan anak selama seharian dan tidak lupa untuk menanyakan perasaan mereka hari itu.
Menjadi Contoh Positif Bagi Anak
Sebenarnya tidak hanya korban, mungkin saja anak bisa menjadi pelaku atau saksi yang berada di sekitar perundungan.
Menjadi contoh yang positif kepada ana, akan memberi gambaran mereka untuk memperlakukan orang lain dengan baik.
Sehingga, jika kemudian hari anak menemukan teman atau orang di sekitarnya mengalami perundungan mereka tidak segan membantu.
Anak akan dengan mudah memiliki empati untuk membela korban dan menawarkan bantuan.
Membangun Kepercayaan Diri Anak
Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Orang tua wajib menjadi pendukung pertama mereka.
Membiasakan mereka untuk berkumpul dengan komunitas sesuai hobi dan sebagainya.
Dengan berkumpul dengan komunitas membantu anak untuk membangun kepercayaan dirinya.
Menjadi Figur Anti Perundungan dan Bullying
Orang tua harus menjadi teladan yang menunjukkan cara memperlakukan orang dengan baik dan penuh hormat.
Mengajarkan agar berani bersuara (speak up), ketika ada dirinya atau orang lain dianiaya.
Selalu Mengecek Akses Online Anak
Bagaikan dua mata pisau, internet memiliki manfaat tetapi juga sisi buruk.
Di sini peran orang tua menjadi sangat penting. Anak semakin pintar mengakses internet, maka orang tua juga harus membiasakan diri dengan teknologi.
Selalu berada di sisi anak baik offline dan online akan mengurangi risiko buruk.
Ingat bahwa ada 3 pihak dalam perundungan yakni korban, pelaku, dan orang di sekitar.
Pastikan untuk berada di sisi mereka di manapun posisi anak. Namun, harus tetap bijak untuk tidak membenarkan setiap kesalahan yang dilakukan anak.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply