YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Dunia terutama pasca pandemi Covid 19 mengalami turbulensi luar biasa yang ditandai dengan munculnya ketidakadilan ekonomi, dan kejahatan terkonspirasi.
Selain itu, muncul pula kepemimpinan yang korup di semua lini, naiknya suhu politik dan terjadinya peperangan di wilayah Eropa Timur dan kawasan Afrika Sub-Sahara, serta transisi kekuasaan nir etika di beberapa negara Asia.
Selain itu, muncul ancaman-ancaman keamanan siber, gerakan sektarian, dan perubahan iklim di seluruh dunia telah melahirkan peta geopolitik hari ini.
Kontestasi kekuasaan dunia yang ditandai dengan runtuhnya lingkungan hidup telah menjadi mimpi buruk dunia.
BACA JUGA:
- Wisuda 1.502 Mahasiswa, Rektor USD: Merdeka Tugas Mahasiswa, Ada Rintangan dan Tuntutan Baru
- Bermula dari D3, USD Kini Resmi Punya S1 Terapan Teknologi Rekayasa Mekatronika
- Prodi Pendidikan Sejarah USD Raih Akreditasi Unggul, Tapi Harus Tetap Berbenah
Terlepas dari mimpi buruk dan buramnya masa depan, transformasi geo-politik sangat dimungkinkan terjadi demi tatanan dunia baru.
Kolaborasi USD Yogyakarta & Ateneo de Manila University
Melihat dinamika geo-politik saat ini, Literary Studies Conference (LSC) 2023 yang diprakarsai oleh Prodi Sastra Inggris dan Kajian Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma Yogyakarta bekerja sama dengan Ateneo de Manila University Filipina menggelar seminar internasional bertema “Geopolitics and Literature: Reimagining the Past, Present, and Future”.
Leave a Reply