![Perundungan di Cilacap Perundungan di Cilacap](/wp-content/uploads/2023/09/MK-pelaku-bully-di-SMPN-2-Cimanggu-Cilacap-603x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – FSGI mencatat sebanyak 23 insiden perundungan atau bullying terjadi di lingkungan satuan pendidikan antara Januari-September 2023.
Dari 23 insiden tersebut, data Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menunjukkan bahwa sekitar 50 persen di antaranya terjadi di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Setelah jenjang SMP, insiden perundungan terbanyak selanjutnya disusul Sekolah Dasar (SD) sebanyak 23 persen.
BACA JUGA:
- Miris, Pelaku Bullying di Cilacap, Berprestasi di Pencak Silat, Tapi Kabur dari Pesantren, Mencuri Ikan dan Do 4 Kali
- Cara Mencegah Bullying pada Anak di Lingkungan Sekolah ataupun Rumah
- FSGI: Dunia Pendidikan Darurat Kekerasan Seksual, 202 Anak Jadi Korban!
Sementara itu, perundungan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masing-masing mencapai sekitar 13,5 persen.
Perundungan berujung korban jiwa
FSGI mengungkapkan bahwa perundungan ini telah menyebabkan korban jiwa.
Salah satu siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Sukabumi meninggal dunia setelah mengalami kekerasan fisik dari teman sebaya.
Seorang santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Blitar, Jawa Timur, juga meninggal setelah mengalami kekerasan dari teman sebaya di sekolah.
Selain korban jiwa, FSGI mencatat kasus di mana seorang santri mengalami luka bakar serius setelah dibakar oleh teman sebaya.
Leave a Reply