JAKARTA, KalderaNews.com – Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dikdasmen), Iwan Syahril menegaskan Kemendikbudristek terus menggalakkan program penuntasan buta aksara ini secara terstruktur.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, angka buta aksara di Indonesia usia 15-59 tahun tinggal 1,50 persen atau sekitar 2.666.859 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan dengan data angka buta aksara tahun 2021 yaitu 1,56 persen atau sekitar 2.761.189 orang.
Menurut Iwan, penurunan angka buta aksara ini adalah salah satu indikator dari keberhasilan atau kemajuan pendidikan suatu negara atau bahkan telah menjadi komitmen dunia yang tertuang dalam program Education 2030 (Suistinable Development Goals’s).
BACA JUGA:
- Jokowi Kenakan Baju Badui, Inilah 19 Fakta Menarik Suku Badui
- Ujung dari Pengentasan Buta Aksara Itu Literasi Kritis, Bukan Sekadar Hafalan
- Jumlah Penduduk Buta Aksara Turun 1,71 Persen Jadi 2.961.060 Orang, Yakin Karena 4 Strategi Ini?
“Peringatan HAI ini merupakan momen yang tepat bagi kita untuk memperkuat kembali komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan pemulihan pembelajaran,” tutur Iwan saat peringatan Hari Aksara Internasional Tingkat Nasional 2023 di Jakarta pada Selasa, 26 September 2023.
Leave a Reply