23 September, Hari Bahasa Isyarat Internasional, Begini Tema dan Sejarahnya

Hari Bahasa Isyarat Internasional, 23 September. (Dok.UN)
Hari Bahasa Isyarat Internasional, 23 September. (Dok.UN)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Hari Bahasa Isyarat Internasional atau International Day of Sign Languages diperingati setiap 23 September. Inilah tema dan sejarahnya.

Hari Bahasa Isyarat Internasional diperingati sebagai pelestarian bahasa isyarat bagi kelompok tunarungu atau tuli.

Peringatan tersebut merupakan bagian dari Pekan Tuli Internasional atau International Week of the Deaf, yang diperingati sepanjang September.

Tahun ini, Pekan Tuli Internasional diperingati pada 18-24 September 2023

BACA JUGA:

Tema Hari Bahasa Isyarat

Tujuan peringatan ini adalah meningkatkan kesadaran atas pentingnya bahasa isyarat dalam perwujudan utuh hak asasi manusia bagi orang tuli.

World Federation of the Deaf (WFD) mengatakan, WFD menyerukan kepada semua pemerintah untuk mengambil langkah untuk memastikan setidaknya 50 persen anak-anak dan remaja mengetahui bahasa isyarat, sebagai langkah menuju pembangunan masyarakat.

Tema yang diusung untuk tahun ini adalah “A World Where Deaf People Everywhere Can Sign Anywhere!”

Sejarah Hari Bahasa Isyarat Internasional

Peringatan ini berawal dari pembentukan Federasi Tunarungu Dunia pada 23 September 1951.

Federasi Tunarungu Dunia merupakan perserikatan 135 asosiasi penyandang disabilitas rungu di seluruh dunia.

Federasi ini mewakili sekitar 70 juta hak asasi penyandang disabilitas rungu di seluruh dunia.

Bahasa isyarat diciptakan untuk menerjemahkan kata-kata dari bahasa lisan ke bahasa isyarat.

Penemu gerakannya bernama Pedro Ponce de Leon yang dianggap sebagai penemu alfabet manual pertama.

Peringatan ini ditetapkan dalam Resolusi A/RES/72/161 yang disponsori oleh Permanent Mission of Antigua and Barbuda untuk PBB, bersama 97 negara anggota PBB dan diadopsi berdasarkan konsensus pada 19 Desember 2017.

Pemilihan 23 September karena bersamaan dengan didirikannya Federasi Tunarungu Dunia pada 1951.

Hari tersebut menandai lahirnya organisasi yang tujuan utamanya melestarikan bahasa isyarat untuk komunitas orang tuli.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*