NEW YORK, KalderaNews.com – Kementerian Agama sedang menjajaki dan mengkaji potensi memberikan beasiswa pendidikan bagi individu disabilitas untuk melanjutkan studi di Amerika Serikat.
Upaya ini sedang dibahas oleh Ali Ramdhani, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, bersama dengan Winanto Adi, Konsul Jenderal RI di New York, AS.
Tampak dalam pertemuan tersebut adalah Ahmad Zainul Hamdi, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, dan I Nengah Duija, Direktur Jenderal Bimas Hindu.
BACA JUGA:
- Duh, Diktis Kemenag Masih di Tahap Merancang PMA Pendidikan Inklusif yang Ramah Disabilitas
- Sosok Putri Ariani, Penyanyi Disabilitas Berbakat Gemparkan Panggung Audisi America’s Got Talent 2023
- Setahun Terala Foundation, Kuota Pekerja Penyandang Disabilitas Bukan Sekedar Angka
Turut hadir sebagai pendamping adalah Abdullah Faqih dari Subdirektorat Pengembangan Akademik Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Zulpan Syarif Hasibuan dari Subdirektorat Bina Guru dan Tenaga Kependidikan, serta Ajang Pradita dari Subbagian Tata Usaha Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
Ali Ramdhani menyatakan, “Hari ini kami melakukan diskusi dengan Konjen RI di New York yang bersedia menjadi penghubung bagi kami dalam menjalin kerja sama pendidikan. Kami akan mengeksplorasi peluang bekerja sama dengan salah satu universitas terkemuka di Amerika, yaitu Rochester Institute of Technology, terkait memberikan beasiswa pendidikan kepada individu difabel, terutama mereka yang tuli.”
“Ikut serta dalam kunjungan ini adalah 67 mahasiswa penerima MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA), yang merupakan program Kementerian Agama dalam pelaksanaan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka,” ujarannya di New York pada Selasa, 29 Agustus 2023.
MOSMA adalah program mobilitas fisik yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar negeri selama satu semester, dengan durasi maksimal 6 bulan. Dalam program ini, mahasiswa akan memperoleh kredit yang dapat diakui di kampus asal mereka berdasarkan Satuan Kredit Semester (SKS).
Ali Ramdhani berharap mendapatkan dukungan dari KJRI di New York dalam bentuk bimbingan, pendampingan, dan perlindungan kepada mahasiswa agar mereka dapat mengoptimalkan pengalaman belajar mereka.
Dapat Dukungan KJRI New York
Winanto Adi, Konsul Jenderal RI di New York, dengan hangat menyambut para mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) yang menerima beasiswa MOSMA dan akan menjalani satu semester di AS. Dia juga memberi sambutan positif terhadap kehadiran Ali Ramdhani serta delegasinya.
Winanto Adi menegaskan komitmen untuk mendukung program MOSMA dan menyatakan kesiapan KJRI New York untuk bekerja sama dengan Kemenag dalam memberikan bimbingan, perlindungan, serta melakukan pemantauan dan evaluasi sebelum program berakhir.
Winanto Adi juga memberikan dukungan dan dorongan untuk menjelajahi kolaborasi antara Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dengan Rochester Institute of Technology (RIT) dalam bidang manajemen pendidikan inklusif.
Ia menyebut RIT sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi nasional yang terkemuka dalam pengembangan pendidikan bagi individu tunarungu di AS. RIT telah mendirikan National Technical Institute for the Deaf (NTID).
Ali Ramdhani dan rombongannya juga ditemani oleh I Nengah Duija, Direktur Jenderal Bimas Hindu, yang mengapresiasi peluang yang diberikan kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu dan PTK lainnya untuk mendapatkan beasiswa studi di luar negeri, termasuk di Amerika.
Menurutnya, MOSMA adalah beasiswa terbuka yang dapat diakses oleh mahasiswa dari berbagai latar belakang keagamaan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply