JAKARTA, KalderaNews.com – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, mengungkapkan keprihatinan terhadap pencapaian program pemerintah di bidang Pendidikan, khususnya program Pendidikan karakter berbasis Nawacita yang tercantum dalam Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait visi Pendidikan karakter.
Ia mengekspresikan kekesalannya terhadap meningkatnya kasus perundungan di kalangan pelajar yang semakin sering dilaporkan di media dan terjadi di berbagai lapisan masyarakat. Ia juga mempertanyakan keseriusan pejabat terkait dalam menangani masalah ini.
Abdul Fikri Faqih merasa geram dengan maraknya kejadian perundungan yang semakin sering terjadi dan menyebar ke berbagai daerah. Sayangnya, beberapa korban yang masih pelajar harus kehilangan nyawa akibat perundungan tersebut.
BACA JUGA:
- Menteri Nadiem: 24,4 Persen Siswa Alami Berbagai Jenis Perundungan
- Heru Budi Minta Disdik DKI Jakarta dan Kepala Sekolah Cegah Aksi Perundungan Siswa
- Mimpi Roots Anti-Perundungan, Ciptakan Agen Pencegah Perundungan di Sekolah
Sebelumnya, berdasarkan hasil Survei PISA 2019 oleh OECD, yang masih menjadi acuan Kemendikbudristek RI, Indonesia menempati peringkat teratas dalam kasus perundungan. Survei tersebut menunjukkan bahwa 41 persen anak di Indonesia mengalami perundungan lebih dari sekali dalam sebulan.
Leave a Reply