JAKARTA, KalderaNews.com – Dalam usaha untuk memajukan sektor pendidikan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menjalin kemitraan kolaboratif dengan Universitas Canberra.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Surat Niaga (Letter of Intent) pada hari Senin, 28 Agustus 2023.
Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora (OR IPSH), Ahmad Najib Burhani, menyambut kunjungan Dekan Eksekutif Fakultas Pendidikan Universitas Canberra, Barney Dalgamo, bersama timnya, termasuk Sitti Maesuri Patahuddin, di Gedung Sasana Widya Sarwono (SWS), Kawasan Sarwono Prawirohardjo BRIN.
BACA JUGA:
- BRIN: Nikuba Butuh Penelitian Lanjutan, Aryanto Misel: Saya Tidak Butuh Mereka!
- BRIN Sebut LBM Eijkman Lakukan Penyimpanan Aset
- Lembaga Riset di Luar BRIN Didesak Lakukan Registrasi Nomor Identitas Lembaganya, Katanya Banyak Manfaatnya
Najib memberikan gambaran singkat tentang OR IPSH, khususnya Pusat Riset (PR) Pendidikan, dalam sambutannya.
Pusat riset pendidikan
Dia memulainya dengan menjelaskan pendirian BRIN dan peran utamanya yang terdiri dari rekomendasi kebijakan, lembaga pelaksana (12 OR dengan 85 PR), dan lembaga pendanaan.
Selanjutnya, Najib memaparkan tentang OR IPSH yang terdiri dari 7 PR, termasuk PR Pendidikan yang menjadi titik awal kerja sama dengan Universitas Canberra. PR Pendidikan memiliki 5 kelompok riset dengan 495 peneliti di dalamnya.
Najib meneruskan dengan membahas program riset OR IPSH, hasil publikasi internasional yang telah diterbitkan, dan acara internasional pada tahun 2023 seperti Konferensi BRIN-ISEAS tentang ‘Gangguan Milenial’ dan BRIN-LDE Academy.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala PR Pendidikan, Trina Fizzanty, serta para kepala kelompok riset dan perwakilan dari PR Kependudukan.
Dalam presentasinya, Trina menyampaikan bahwa PR Pendidikan memiliki dua fokus utama program riset, yaitu pendidikan inklusif dan pendidikan STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, Matematika).
Hingga tahun 2023, PR Pendidikan memiliki 77 peneliti. Dua di antaranya adalah profesor di bidang pendidikan STEM dan manajemen pendidikan yang baru bergabung dengan PR Pendidikan.
Rekrutmen lewat Manajemen Talenta BRIN
Trina juga menyebut bahwa saat ini PR Pendidikan sedang mengadakan rekrutmen terbuka untuk profesor tamu/peneliti dan pasca-doktoral (dengan reputasi internasional) melalui program Manajemen Talenta BRIN.
“Program Manajemen Talenta BRIN mencakup pasca-doktoral, peneliti tamu, dan gelar berdasarkan riset,” kata Trina.
Presentasi kemudian melanjutkan dengan membahas proyek penelitian pendidikan tahun 2022 dan 2023 serta rencana program hingga 2024-2029.
Trina memaparkan hasil-hasil penelitian PR Pendidikan tahun 2023, termasuk penerbitan publikasi global (buku), prosiding global, jurnal internasional terkemuka, dan sitasi global.
Selama ini, PR Pendidikan telah menjalin berbagai kerja sama/kolaborasi dengan mitra dalam dan luar negeri.
Beberapa di antaranya adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hurriyet Babacan (The University of Queensland, Australia), dan Analiza Liezl Perez-Amurao (Mahidol University, Thailand).
Dalam akhir presentasinya, Trina mengungkapkan beberapa peluang kemitraan yang akan dijajaki antara BRIN dan Universitas Canberra.
Beberapa di antaranya terkait program Manajemen Talenta BRIN, penelitian kolaboratif (RIIM dan OR IPSH), seminar/webinar bersama, pusat penelitian kolaboratif internasional, fasilitas bagi peneliti internasional yang melakukan riset di Indonesia atau sebaliknya, serta partisipasi dalam proposal KONEKSI (Knowledge Partnership Platform Australia Indonesia).
Program pendidikan terapan didukung kolaborasi
Dekan Eksekutif Fakultas Pendidikan Universitas Canberra, Barney Dalgamo, menyampaikan ketertarikannya terhadap peluang-peluang kemitraan yang diuraikan oleh Trina.
“Saya pikir banyak peneliti di fakultas kami yang dapat diuntungkan dari kolaborasi semacam ini. Saya sangat tertarik dengan peluang-peluang kemitraan yang dijelaskan,” ujarnya.
Dalam presentasinya, Barney menjelaskan tentang Universitas Canberra secara umum, fakultas pendidikan dan program-programnya, kerja sama dengan Direktorat Pendidikan ACT, serta keterlibatan Universitas dalam berbagai program di Indonesia selama beberapa tahun terakhir.
Barney mengakhiri dengan menyatakan bahwa fakultas pendidikan dikenal dengan program pendidikan terapan dan pengalaman yang didukung oleh kolaborasi yang erat.
“Pendidikan, penelitian, dan keterlibatan eksternal kami didasarkan pada komitmen kami terhadap pengetahuan yang relevan, praktik berbasis bukti, kesetaraan peluang, dan keberlanjutan lingkungan,” kata Barney.
Acara diakhiri dengan penandatanganan Surat Niaga (Letter of Intent) antara BRIN dan Universitas Canberra.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply