MALANG, KalderaNews.com – Banyak anak di bawah umur yang tinggal di Kota Malang tidak banyak yang mengenal lagu-lagu tradisional daerah. Hal ini terungkap dari hasil survei yang dilakukan oleh Museum Musik Indonesia (MMI).
Ratna Sakti Wulandari, Ketua MMI, menjelaskan bahwa baru-baru ini pihaknya telah melakukan survei dengan melibatkan 400 anak sebagai responden.
Temuan dari survei tersebut menunjukkan bahwa sekitar 360 anak, atau sekitar 90 persen dari responden, tidak memiliki pengetahuan tentang lag
- Kasus Parodi Lagu Indonesia Raya, KPAI: Alarm Serius untuk Orangtua
- Seluruh Sekolah di Surabaya Wajib Putar Lagu Indonesia Raya, Sekolah Swasta Sudah Melakukan Lho!
- Rayakan Hari Musik Nasional, Siswa Sekolah Santa Theresia Manggung Bareng 4 Penyanyi
“Ditemukan banyak anak yang tidak memiliki pengetahuan atau lupa terkait lagu-lagu daerah. Survei ini dilakukan sekitar empat minggu yang lalu. Pendekatan dilakukan dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada anak-anak di sekitar Museum Brawijaya dan Perpustakaan Umum Kota Malang,” ungkap Ratna pada Rabu, 28 Agustus 2023.
Ratna juga menyatakan bahwa anak-anak di Kota Malang lebih mengenal lagu-lagu dengan tema percintaan, musik K-Pop, dan bahasa Inggris.
Menurutnya, lagu-lagu ini lebih dikenal oleh anak-anak karena banyaknya penyebaran di berbagai platform media sosial seperti TikTok atau Instagram.
“Dugaan kami adalah lagu-lagu ini mungkin mereka dengar dari platform media sosial seperti TikTok atau Instagram. Tentu saja, situasi ini menjadi keprihatinan, karena dapat mengancam pemahaman nilai-nilai kebangsaan di masa depan,” tambahnya.
Untuk mengatasi hal ini, MMI bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang telah mengadakan lomba menyanyikan lagu-lagu daerah dengan tema “Nusantara Bernyanyi”. Lomba ini berlangsung dari tanggal 20 hingga 25 Agustus.
Ratna menyebutkan bahwa peserta lomba berasal dari anak-anak mulai dari tingkat SD hingga SMP di wilayah Malang Raya.
Mereka membawakan lagu-lagu daerah seperti “Ampar Ampar Pisang” (Kalimantan Selatan), “Manuk Dadali” (Jawa Barat), “Jaranan” (Jawa Tengah), “Yamko Rambe Yamko” (Papua), “Bungong Jeumpa” (Aceh), “Mariam Tomong” (Sumatera Utara), “Tanduk Majeng” (Jawa Timur), “O Ina Ni Keke” (Sulawesi Utara), “Bolelebo” (Nusa Tenggara Timur), dan “Sarinande” (Maluku).
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply