JAKARTA, KalderaNews.com – Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan menegaskan mendukung implementasi Kurikulum Merdeka di acara “Workshop Pendidikan: Sosialisasi Kurikulum Merdeka” baru-baru ini di Jakarta.
“Setiap anak memiliki karakter yang berbeda-beda, Kurikulum Merdeka sudah mengakomodir itu. Oleh karena itu, Komisi X DPR RI sangat mendukung implementasi kebijakan Kurikulum Merdeka yang dicanangkan oleh Kemendikbudristek,” kata Putra Nababan.
Acara ini sendiri diisi dengan paparan tentang Kurikulum Merdeka yang disampaikan oleh Iip Ichsanudin, Pengembang Kurikulum Ahli Madya, di hadapan 105 orang peserta workshop yang terdiri atas perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, guru SD-SMK, dosen perguruan tinggi, dan mahasiswa.
BACA JUGA:
- Anggota DPR Ini Sebut Ada Dualisme Kepentingan Terkait Kurikulum Merdeka
- SD Tarakanita 3 Patal Senayan Implementasikan Kurikulum Merdeka Belajar Lewat Bazar Kelas
- Pendaftaran Kurikulum Merdeka Diperpanjang, Kemendikbudristek Klaim Karena Banyak Permintaan
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik salah satunya adalah dengan menerapkan projek dalam pembelajaran.
Pembelajaran melalui Kurikulum Merdeka akan lebih mengutamakan kegiatan projek yang dapat memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
2 Komponen Utama Kurikulum Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka dibagi menjadi dua komponen utama yaitu intrakurikuler dan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler berlaku untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.
Sedangkan P5 merupakan bentuk dari pembelajaran kokurikuler. Kegiatan ini adalah pembelajaran khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan subelemen pada dimensi Profil Pelajar Pancasila. Bobot jam pelajarannya sekitar 20-30 persen dari total jam pelajaran.
Kurikulum Merdeka mengatur muatan dan beban belajar yang terdiri atas intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan satuan pendidikan untuk memfasilitasi minat dan bakat siswa sekaligus menguatkan pengembangan Profil Pelajar Pancasila.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.
Leave a Reply