JAKARTA, KalderaNews.com – Pada saat Jennie Nabilah baru kelas 5 SD, ayahnya yang sangat ia sayangi meninggal dunia. Kejadian ini mengguncang kehidupan keluarganya. Sumber pendapatan utama keluarga mereka tiba-tiba tiada.
Biasa disapa dengan panggilan Jennie, ia berhasil menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar. Namun, situasinya menjadi berat ketika tiba saatnya untuk melanjutkan ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Kondisi keuangan keluarga sedang buruk, dan dia terancam harus berhenti bersekolah.
Namun, seperti yang sering terjadi, Tuhan memiliki cara-Nya sendiri untuk membuka jalan bagi hamba-Nya. Dan jalan tersebut akhirnya membawanya hingga ke Amerika untuk kuliah. Ia lolos seleksi MOSMA Kemenag dan mendapatkan kesempatan kuliah selama 1 semester di Buffalo State University, Amerika Serikat.
BACA JUGA:
- Inilah Sosok Keyla Azzahrah Purnama, Pembawa Baki di Upacara Penurunan Bendera HUT Ke-78 RI
- Inilah Sosok Lilly Indriani Suparman Wenda, Senang Pas Bawa Baki Ada Presiden Jokowi
- Graceilla Intan Angelia Tamaro: Kegagalan Itu Evaluasi Kesalahan yang Sama Tidak Boleh Terulang Lagi
“Setelah lulus SD pada tahun 2016, hampir saja saya tidak bisa melanjutkan ke SMP karena masalah biaya. Saat itu, saya hampir mengakhiri pendidikan saya,” begitulah Jennie memulai kisahnya dikutip dari situs Kemenag.
Padahal, dia selalu menikmati bersekolah. Meskipun tumbuh dalam keluarga yang sederhana, Jennie sejak kecil sudah memiliki semangat belajar yang tinggi. Dia selalu ingin pergi ke sekolah, bahkan sebelum usianya cukup.
“Saya sering merasa terdorong dan selalu ingin mempelajari hal-hal baru. Tapi seperti kehidupan pada umumnya, pasti ada rintangan yang harus dihadapi,” ungkapnya.
Rintangan tersebut mulai dirasakannya ketika ayahnya meninggal. Kondisi finansial keluarga menjadi sulit, dan mereka tidak mampu membayar biaya sekolah. Di tengah-tengah keputusasaan untuk melanjutkan ke SMP, bantuan tiba-tiba datang. Tetangga mereka yang merupakan seorang guru les mendatangi rumah.
“Ia memberi tahu bahwa akan ada seseorang yang akan membantu biaya pendidikan saya hingga kuliah. Saya merasa ini seperti mimpi, sesuatu yang sebelumnya tampak tidak mungkin tercapai, namun tiba-tiba, seakan-akan “Kejutan!”, saya percaya bahwa niat baik selalu mendapatkan jalan,” kenang Jennie dengan mata berkaca-kaca.
Dan memang, bantuan datang, sehingga Jennie bisa melanjutkan pendidikannya. Bantuan tersebut dia anggap sebagai tanggung jawab yang harus dijalani dengan baik dan penuh dedikasi.
Setiap tahap pendidikannya, Jennie lalui dengan sungguh-sungguh. Dia berusaha mengembangkan semangat kompetitif, meskipun dalam keterbatasan fasilitas. Saat berpartisipasi dalam olimpiade, ia bahkan harus meminjam dan mencetak ulang soal latihan karena tidak mampu mengikuti les olimpiade.
“Dulu, saya merasa putus asa saat melihat teman-teman sekelas yang bisa mengikuti les olimpiade. Tapi saya percaya bahwa yang paling penting adalah tidak membatasi diri, tidak membatasi keyakinan pada kemampuan diri, karena itulah prinsip yang mahal untuk dipegang,” katanya.
“Pembelajaran sepanjang hayat,” itulah semangat yang mewarnai perjalanan SMP dan SMA Jennie. Dia ingin terus mencari pengalaman baru di setiap fase kehidupannya, hingga mencapai kesuksesan.
Terkendala Biaya Kuliah
Namun, Jennie kembali menghadapi tantangan biaya ketika dia akan kuliah. Orang yang selama ini membantu biaya pendidikannya dari SMP hingga SMA, hanya mampu memberi dukungan sampai kuliah, jika saya memilih selain jalur mandiri.
Ia pun mencoba mendaftar untuk beasiswa melalui jalur prestasi dan lainnya, bukan melalui jalur mandiri, agar bisa mendapatkan bantuan biaya. Namun, upayanya belum membuahkan hasil.
Ketidakpastian menyelimuti pikirannya. Waktu libur setelah lulus SMA, yang seharusnya menyenangkan, justru penuh dengan ketidakpastian. Terutama ketika diskusi dengan keluarga dan teman-teman, banyak yang berpendapat “Lebih baik tidak perlu kuliah saja.”
“Perasaan tidak enak sempat menyergap. Tapi sejak kecil, saya selalu ingin terus maju dalam pendidikan. Saya sempat berpikir, apakah ini akhir dari semuanya?,” ujarnya.
Dalam situasi tersebut, Jennie terus mempertahankan harapan. Dia percaya bahwa akan ada jalan untuk terus kuliah. Itulah sebabnya, ketika ditanya apakah dia ingin terus menempuh pendidikan tinggi, Jennie selalu menjawab dengan tegas iya.
Beruntung, Tuhan menjawab doanya, bahkan dengan cara yang tak terduga. Tiba-tiba, ada seseorang yang datang dan menawarkan untuk membantu biaya kuliahnya. “Memang manusia memiliki keterbatasan, tetapi Tuhan tidak,” katanya dengan yakin.
Saat ini, ada dua orang yang membantu biaya pendidikan Jennie. Dia berhasil diterima di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya. Perjalanan kuliahnya semakin lancar ketika dia mendapatkan beasiswa dari UIN Sunan Ampel.
Lolos Program MOSMA Kementerian Agama
Hari demi hari, dia berusaha keras dalam proses pembelajaran di kampus, dan sampai di semester lima. Pada tanggal 15 Juni 2023, dia mendengar tentang program MOSMA Kementerian Agama. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri.
Peluang ini tidak diabaikannya. Kesempatan untuk belajar di Amerika yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, kini terbuka di depannya.
“Program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) datang pada saat yang tepat. Tanpa ragu, saya mempersiapkan berkas, sertifikat bahasa, menghadapi wawancara, dan akhirnya dinyatakan lolos dengan tujuan kuliah di Amerika. Rencana Tuhan memang tak terduga, bukan?” ujarnya dengan senyum bahagia yang tak tersembunyi.
“Dengan izin Allah, saya akan berangkat ke Amerika pada tanggal 26 Agustus 2023,” tambahnya.
Jika dia memutar waktu kembali, Jennie tidak akan pernah membayangkan bahwa gadis remaja yang pernah terancam putus sekolah dan dianjurkan untuk tidak melanjutkan pendidikan, sekarang akan memiliki kesempatan untuk belajar di Amerika. Dia dengan rendah hati mengakui bahwa ini adalah hasil dari dukungan dan upaya yang tak henti-hentinya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply