JAKARTA, KalderaNews.com – Polusi udara Jakarta makin memburuk saat musim kemarau ini. Hati-hati, bisa picu berbagai penyakit, bahkan kematian prematur.
Buruknya kondisi udara ini pun berisiko menimbulkan penyakit, bahkan kematian prematur bagi warganya.
Hal ini berdasar hasil Riset Vital Strategies dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
BACA JUGA:
- DPR Desak KLHK Turun Tangan Atasi Polusi Udara di Jakarta yang Kian Memprihatinkan
- Inilah Fakta Polusi Udara di Jakarta yang Memprihatinkan
- Hujan Buatan Solusi Polusi Udara di Jakarta
“Rata-rata tahunan konsentrasi PM2.5 (partikel pencemar udara) di Jakarta lebih tinggi empat sampai lima kali dibandingkan standar Pedoman Kualitas Udara WHO,” sebut hasil riset tersebut.
Lebih lanjut dikatakan bahwa jumlah kematian yang dikaitkan dengan PM2.5 di Jakarta terbesar secara nasional, yakni hampir 36 jiwa per 100.000 jiwa, dibandingkan dengan 20 jiwa per 100.000 jiwa di tingkat nasional.
Angka tersebut melampaui standar ideal dari World Health Organization (WHO), yang mematok ambang batas aman PM2.5 untuk kesehatan adalah 25 mikrogram per meter kubik (standar rata-rata harian).
Menurut temuan Vital Strategies dan ITB, penyumbang polusi udara terbesar di Jakarta adalah sektor transportasi.
Leave a Reply