SURABAYA, KalderaNews.com – Diskusi signifikansi teknologi digital sebagai bagian perubahan sistem pendidikan mencuat dalam berbagai forum multilateral dan regional.
Namun, perbincangan ini semakin menguat pasca pandemi Covid-19.
Banyak negara saat ini tengah melakukan transformasi dalam sistem pendidikan mereka.
Salah satu transformasi yang umum terjadi di seluruh dunia adalah percepatan penggunaan teknologi digital dalam proses pembelajaran.
Awalnya, teknologi digital dalam pendidikan dimulai sebagai respons terhadap penutupan sebagian atau seluruh sekolah.
Namun, seiring berjalannya waktu, teknologi digital menjadi sangat penting dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari upaya global untuk mencapai SDGs keempat.
BACA JUGA:
- Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN: Menyongsong Masa Depan Pendidikan Pasca Pandemi
- Saatnya ASEAN Jadi Episentrum Pertumbuhan Global, PAUD Jadi Fokus Kebijakan
- Sampah Plastik Laut, Isu Krusial ASEAN dan Negara Pacific
Selama tahun 2022, topik teknologi digital telah menjadi sorotan dalam berbagai forum seperti G20, KTT Transformasi Pendidikan PBB, dan ASEAN.
Negara-negara ASEAN telah memanfaatkan potensi transformatif teknologi digital untuk meningkatkan akses dan partisipasi dalam pendidikan.
Hal ini terutama bagi populasi yang terpinggirkan, serta untuk meningkatkan praktik belajar-mengajar.
Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN
Anang Ristanto, yang menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, menegaskan perlunya meningkatkan akses terhadap peluang pembelajaran digital yang aman.
Selain itu, juga untuk meningkatkan literasi digital, dan mengembangkan keterampilan digital, terutama di kawasan ASEAN.
Sebagai inisiatif dari Indonesia selama keketuaan ASEAN tahun 2023, Kemendikbudristek berupaya mengkoordinasikan penyusunan Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN.
Deklarasi Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN dikembangkan dan diadopsi oleh KTT ASEAN pada tahun 2022 saat dipimpin oleh Filipina.
Deklarasi ini mencakup 36 tindakan utama, mulai dari memberikan dukungan yang tepat untuk guru dan siswa hingga mendorong dan mendukung kemitraan publik dan swasta.
Untuk memastikan implementasi Deklarasi secara keseluruhan, para pemimpin ASEAN menugaskan ASEAN Education Ministers Meeting (ASED) dengan dukungan dari ASEAN Senior Officials Meeting on Education (SOM-ED), serta berkolaborasi dengan badan-badan sektoral ASEAN lainnya yang relevan.
Peta Jalan Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN menjadi dokumen utama yang akan dipresentasikan dalam Pertemuan Komite Pejabat Senior Komunitas Sosial Budaya ASEAN (35th Pertemuan SOCA) dan Pertemuan Dewan Komunitas Sosial Budaya ASEAN (30th Pertemuan ASCC) yang dijadwalkan pada akhir bulan Agustus.
Teknologi digital dalam transformasi pendidikan
Dokumen ini kemudian diserahkan kepada para Pemimpin ASEAN dalam KTT ASEAN ke-43 di bulan September 2023 untuk mendapatkan pengakuan.
Dalam acara Second Regional Meeting on Roadmap on Declaration on Digital Transformation of Education Systems in ASEAN yang berlangsung pada 1-2 Agustus 2023, beberapa topik jadi bahasan.
Pertama, “Post Transforming Education Summit 2022: How the world reaffirms digital learning and transformation”, yang membahas bagaimana dunia kembali menegaskan pembelajaran dan transformasi digital.
Kedua, “Presentation by ASEAN Member States (AMS) on the strategy to incorporate digital transformation in the education system”, yang membahas strategi dalam menggabungkan teknologi digital dalam transformasi sistem pendidikan.
Dan ketiga, “AMS overview on the Roadmap on Declaration on Digital Transformation of Education Systems in ASEAN”, yang memberikan gambaran tentang Peta Jalan Deklarasi Digital Transformasi Sistem Pendidikan di ASEAN.
Tujuan Peta Jalan Transformasi
- Mengoperasionalkan komitmen dan tindakan dari Deklarasi Transformasi Digital Sistem Pendidikan di ASEAN
- Menegaskan kembali visi untuk membangun masyarakat ASEAN yang tangguh sebagaimana tercantum dalam Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya ASEAN 2025, termasuk dengan mengadopsi kebijakan berbasis teknologi
- Memajukan proses pemulihan dari kehilangan pembelajaran, termasuk dengan memprioritaskan teknologi, seperti yang disoroti dalam Pedoman ASEAN tentang Pembukaan Kembali Sekolah yang Aman, Pemulihan Pembelajaran dan Ketahanan
- Memanfaatkan potensi teknologi digital untuk meningkatkan akses dan partisipasi dalam pendidikan, serta meningkatkan praktik pengajaran dan pembelajaran, dan mengelola informasi pendidikan.
Peta Jalan ini juga akan menjadi alat koordinasi bagi negara-negara anggota ASEAN dalam upaya mencapai tujuan-tujuan tersebut, dengan menguraikan area-area utama, pencapaian, kerangka waktu indikatif, dan mitra potensial.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply