Terinspirasi Kolese Kanisius dan Al Azhar, Rektor Binus: Mahasiswa Nyontek Langsung DO!

Rektor Binus University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo. (Dok.Binus)
Rektor Binus University, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo. (Dok.Binus)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Rektor Binus University, Profesor Harjanto Prabowo menegaskan, mahasiswa nyontek langsung DO alias drop out!

Binus University sudah tidak menoleransi mahasiswa yang mencontek. Jika mahasiswa nyontek langsung DO.

Bila ketahuan, sanksinya langsung drop out atau dikeluarkan. Kebijakan ini pun telah dituangkan dalam SK Rektor pada 2016.

“Peraturan di Binus, nyontek di-DO. Sampai sekarang sudah ada 86 mahasiswa yang di-drop out karena mencontek. Nilainya digugurkan, namanya dipasang di papan tulis,” kata Prof. Haryanto.

Prof. Haryanto mengaku, aturan ini terinspirasi dari sekolah Kolese Kanisius dan Al Azhar.

BACA JUGA:

Kebijakan ini mulanya menuai protes dari internal Binus. Tapi ia berkukuh mempertahankan aturan itu untuk mendidik mahasiswa agar memiliki integritas.

“Kalau DO tidak boleh masuk Binus lagi, mungkin di kampus lain juga tidak boleh diterima,” katanya.

Jangan nyontek ya, nanti di-DO

Prof. Harjanto menjelaskan saat ujian mau dimulai di setiap kelas, suaranya sebagai Rektor diputar untuk mengingatkan agar mahasiswa tidak melakukan kecurangan.

“Jadi, sebelum ujian ada display voice saya, ‘Jangan nyontek ya, nanti di-DO’ tentu dengan bahasa yang lebih halus,” tutur Prof. Harjanto.

Aturan DO bila kedapatan mencontek ini berlaku bukan cuma mahasiswa yang ujian offline atau di luar jaringan yang berada di kelas.

Semua unit pendidikan di Binus bisa menerapkan aturan ini dibantu dengan sistem dan teknologi, termasuk buat mahasiswa yang ujian online/dalam jaringan atau jarak jauh.

Ditambahkan Marketing Director Binus University, Judi Arto, mahasiswa Binus yang melakukan ujian daring atau jarak jauh harus mengunduh aplikasi khusus yang bisa diakses via mobile di gawai HP atau laptop.

Aplikasi ini bisa mendeteksi bahkan gerakan mata mahasiswa yang mencoba mencontek.

“Sistem di aplikasi ini bisa mendeteksi kalau mahasiswa coba lirak-lirik, itu bisa gagal ujiannya atau dia harus ulang dari awal lagi,” ujar Judi Arto.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*