Biaya Akreditasi Prodi di Perguruan Tinggi Sangat Mahal dan Membebani PTS

Ilustrasi. Uang Rupiah Indonesia (Dok. KalderaNews/Ist)
Uang Rupiah Indonesia (Dok. KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira meminta pemerintah agar biaya akreditasi Program Studi (Prodi) di perguruan tinggi kembali menjadi tanggung jawab negara.

Menurutnya, biaya akreditasi saat ini sangat mahal dan sangat membebani perguruan tinggi di daerah, terutama Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Diketahui, dahulu akreditasi bagi perguruan tinggi dibiayai oleh pemerintah lewat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Tapi dengan adanya perubahan kebijakan saat ini, Andreas memandang, terjadi hal yang sangat tidak menguntungkan bagi PTS dengan adanya iuran yang bermacam-macam.

BACA JUGA:

“Juga satu lagi poin yang berkaitan dengan akreditasi pendidikan tinggi terutama untuk PTS ini menjadi mahal sekali. Meskipun ini Rp50 juta atau Rp70 juta untuk klasifikasi prodi-prodi tertentu, faktanya kebanyakan bisa jadi lebih dari itu,” jelasnya.

Tingginya biaya akreditasi ini dinilai sangat menyulitkan PTS yang ada, terutama PTS yang ada di Banyuwangi. Sehingga, ia meminta untuk pembiayaan akreditasi ini dibiayai oleh negara. Dengan demikian keleluasaan di dunia pendidikan, terutama bagi perguruan tinggi swasta, dapat lebih baik.

“Untuk perguruan tinggi swasta di daerah Rp50 juta Rp70 juta itu adalah jumlah yang besar, kalau mereka ada 10 Prodi artinya mereka harus siapkan 500 juta untuk tiap kali akreditasi, ini biaya yang cukup besar. Oleh karena itu, kami mengusulkan untuk pembiayaan akreditasi ini dibiayai oleh negara. Sehingga dengan demikian keleluasaan di dunia pendidikan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*