JAKARTA, KalderaNews.com – Oppenheimer sedang ramai diperbincangkan di jagat maya. Siapa sih Oppenheimer? Apa karyanya di dunia ilmu pengetahuan?
Nama Oppenheimer kini sedang trending di berbagai platform media sosial. Ya, terutama sejak dirilisnya film bertajuk “Oppenheimer” karya sutradara Christopher Nolan.
Ia seorang ilmuwan fisika yang dikenal sebagai penemu bom atom. Itulah yang membuat ia dijuluki “Bapak Bom Atom”.
BACA JUGA:
- Tiga Reaktor Nuklir di Indonesia, Reaktor Kartini, Reaktor Triga, dan Reaktor G.A Siwabessy
- Prof Muhayatun Santoso: Peran Perempuan dalam Nuklir Masih Minim
- BRIN Gandeng Tsinghua University China Kembangkan Riset Reaktor Nuklir
Belajar kimia, tertarik fisika
Nama lengkapnya Julius Robert Oppenheimer atau dikenal dengan panggilan Oppenheimer. Ia lahir di New York (AS) pada 22 April 1904.
Ia anak dari pasangan Julius S. Oppenheimer, seorang pedagang tekstil Jerman yang kaya. Sementara ibunya seniman keturunan Yahudi bernama Ella Friedman.
Dia mempelajari kimia di Universitas Harvard pada 1922. Tetapi, ia malah tertarik pada fisika.
Ia melakukan penelitian terkait nuklir di Laboratorium Cavendish Universitas Cambridge. Dpada usia 22 tahun, gelar Ph.D. dari Universitas Göttingen, ia raih.
Maka, Oppenheimer mendirikan sekolah fisika teoretis Amerika dan melakukan berbagai penelitian penting terkait astrofisika, fisika nuklir, spektroskopi, dan teori medan kuantum.
Ialah orang pertama yang menulis makalah terkait lubang hitam atau black hole.
Pada tahun 1940-an, Oppenheimer membangun laboratorium nuklir di Los Alamos, New Mexico dan mempekerjakan 3.000 orang untuk membuat bom atom.
Ilmuwan ini memiliki pasangan bernama Katherine ‘Kitty’ Puening, mahasiswa Berkeley mantan anggota Partai Komunis. Mereka menikah pada 1940.
Pasangan ini memiliki dua anak yakni, Peter, pada 1941, dan anak kedua mereka, Katherine, lahir tiga tahun kemudian.
Hingga akhir hidup, ia dikenal sebagai ilmuwan sains dan meninggal karena kanker tenggorokan pada 18 Februari 1967 di Princeton, New Jersey.
Proyek Manhattan
Pada Perang Dunia II, Oppenheimer memimpin tim ilmuwan yang ditugaskan untuk menciptakan senjata.
Proyek itu disebut Manhattan Engineering District atau Proyek Manhattan.
Pada Agustus 1942, Angkatan Darat AS memimpin Proyek Manhattan, di mana para fisikawan AS dan Inggris mencari cara memanfaatkan energi nuklir untuk tujuan militer.
Oppenheimer pun dilibatkan dalam misi tersebut dan berhasil membuat ledakan bom nuklir pertama pada 16 Juli 1945 di Situs Trinity, New Mexico.
Desain dan kondisi pengujian bom itu merupakan prototipe terciptanya bom atom Little Boy dan Fat Boy yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki Jepang pada 1945.
Tetapi, ia kemudian dituduh terlibat dengan Soviet karena berhubungan dengan beberapa teman dan kenalan yang merupakan agen pemerintah Soviet.
Penyesalan Oppenheimer?
Sebelum bom atom jatuh di Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 yang menewaskan puluhan ribu orang, Oppenheimer pernah berujar, yang lantas diterjemahkan sebagai penyesalan.
Dalam sebuah wawancara televisi, Oppenheimer pernah mengungkapkan kalimat yang dianggap sebagai penyesalannya.
“Kita tahu dunia tak akan pernah sama (setelah ditemukannya bom atom). Beberapa orang tertawa, beberapa orang menangis, dan sebagian besarnya hanya diam,” kata Oppenheimer.
“Saya teringat sebuah kalimat dari skriptur Hindu, Bhagavad Gita; Wisnu berusaha meyakinkan sang Pangeran untuk melakukan perannya (menuju medan perang) sehingga ia mengambil wujud berlengan banyak (Vishvarupa) dan berkata padanya ‘Kini aku menjadi Maut, penghancur dunia’. Saya kira kita semua pernah berpikir seperti itu, dengan cara satu atau lainnya,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply