Seperti Apa Sih Sumbangan Nyata Peranakan Tionghoa terhadap Sastra Indonesia?

Sharing for Empowerment

Arwan memiliki 52 buku karya Liem Kheng Young, yang merupakan peninggalan dari leluhurnya. Menariknya buku tersebut sudah lebih dari satu abad dan masih tersimpan bagus, karena kualitas kertasnya bagus. Sehingga setipis itupun buku-buku tersebut dapat bertahan dan memelihara dirinya sendiri, meskipun di dalam perawatannya asal-asalan saja. Sehingga dapat dikatakan bahwa buku ini tersimpan dengan baik atas kekuatannya sendiri.

“Alhamdulillah semua buku-buku tersebut sudah terekam dan tersimpan baik di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),” jelas Arwan.

Sementara itu, Peneliti BRIN Husnul Fahimah Ilyas dalam paparannya yang berjudul “Mengungkap yang Terselubung, Menyurat yang Tersirat”, menyampaikan banyak hal-hal yang terselubung, misalnya data-data dan informasi yang terkait dengan Tionghoa, baik itu Totok maupun Peranakan. Banyak sekali, terutama di Makassar yang belum terbaca, terutama manuskrip-manuskrip karya Liem Kheng Young yang lebih dari 2000 jilid belum terbaca dengan sempurna.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*