![Selamat tahun baru Islam, 1 Muharram. (Ist.) Selamat tahun baru Islam, 1 Muharram. (Ist.)](/wp-content/uploads/2023/07/Selamat-tahun-baru-Islam-1-Muharram.-Ist-600x381.jpg)
JAKARTA, KalderaNews.com – Dalam tradisi Islam di Jawa, 1 Muharram disebut 1 Suro. Apa beda 1 Muharram dengan 1 Suro? Ini penjelasannya.
Dalam tradisi Islam, 1 Muharram atau awal tahun baru Islam ditandai dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makah ke Madinah.
Peristiwa tersebut menandai babak baru dalam dunia Islam.
Pada masa Khalifah Umar, pembuatan kalender Hijriyah dimulai, dan diberlakukan mundur 17 tahun, terhitung sejak tahun hijrah Makah-Madinah.
BACA JUGA:
- Kumpulan Twibbon Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H, Bisa Mulai Dipasang Nih!
- Happy Islamic New Year, Inilah Kumpulan Ucapan Tahun Baru Islam dengan Bahasa Inggris
- Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H, Yuk Mulai Dibagikan di Medsos!
Di tradisi Islam di Jawa, tanggal 1 Muharram disebut sebagai malam 1 Suro.
Nah, apa beda 1 Muharram dengan 1 Suro?
Pada dasarnya, 1 Muharram dan malam 1 Suro adalah sama. Yang membedakan dalam hal penyebutan serta tradisi yang mengiringinya.
Tanggal 1 Muharram adalah penanda tahun baru Hijriah, sementara 1 Suro adalah awal tahun baru Jawa yang menggunakan penanggalan Islam.
Istilah “Suro” juga berasal dari bahasa Arab, “Asyura”, yang berarti sepuluh. Asyura adalah hari ke sepuluh pada bulan Muharram.
Tanggal 1 Suro kerap dikesankan mistis dan angker. Hal ini tentu lantaran beberapa faktor yang melatarbelakanginya.
Leave a Reply