Warga Indonesia Mengaku Pekerjaannya Sesuai dengan Pendidikan, Tapi Ada yang Tak Bahagia, Kenapa?

Menurut penelitian dari World Economic Forum, 50% dari semua karyawan akan membutuhkan pelatihan kembali pada tahun 2025, seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi (KalderaNews/Ist)
Menurut penelitian dari World Economic Forum, 50% dari semua karyawan akan membutuhkan pelatihan kembali pada tahun 2025, seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Beberapa orang Indonesia mengaku pekerjaannya sesuai dengan pendidikan. Tapi ada beberapa orang yang mengaku tak bahagia dengan pekerjaannya.

Hal itu ditunjukkan hasil survei Kurious dari Katadata Insight Center (KIC) bertajuk Aspirasi dan Pekerjaan.

Survei menunjukkan, sebanyak 67,9% dari total responden merasa pekerjaannya sesuai dengan pendidikan.

Rinciannya, 20,4% merasa sangat relevan dan 46,5% merasa relevan.

BACA JUGA:

Tapi, pada sisi lain, 30,9% responden menyatakan latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang digelutinya tidak relevan.

Rinciannya, 5,8% merasa sangat tidak relevan dan 25,1% merasa tidak relevan.

Sementara sebanyak 2,2% responden lainnya menjawab tidak tahu.

Pekerjaannya sesuai pendidikan, tapi…

Di luar subkategori survei itu, hasil riset ini juga menyatakan bahwa sebanyak 88,2% responden merasa bahagia dengan pekerjaannya.

Sementara 11,8% lainnya merasa tidak bahagia dengan pekerjaan yang dijalaninya.

Berikut proporsi faktor ketidakbahagiaan dengan pekerjaan yang dialami responden:




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*