JAKARTA, KalderaNews.com – Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) yang dicetuskan Kemendikbudristek kini hadir dengan skema pendanaan parsial atau skema co-funding.
Pendanaan IISMA Co-funding sebagian besarnya ditanggung oleh pemerintah Indonesia melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
Sementara, sebagian komponen pendanaannya ditanggung secara mandiri oleh mahasiswa.
Cakupan beasiswa yang diberikan meliputi biaya pendaftaran, biaya pendidikan atau tuition fee serta biaya penerbangan.
Dengan demikian, biaya hidup (living cost) dan lain-lainnya ditanggung secara mandiri.
BACA JUGA:
- Akhirnya Dapat Juga Beasiswa IISMA, dari Minder Bukan dari Kampus Ternama Hingga Gagal di Seleksi Sebelumnya
- Rahasia Dapat Beasiswa IISMA, Belajar Mandiri Lewat Youtube
- Pakai Uang Rakyat, 1.692 Mahasiswa Lolos Program IISMA 2023
Khusus untuk skema ini, pendaftarannya dibuka mulai 10 Juni hingga 17 Juni 2023.
Dan pelaksanaan programnya sendiri akan dimulai pada semester mendatang, atau pada bulan Agustus 2023 hingga Januari 2024.
Kepala Program IISMA, Rachmat Sriwijaya menjelaskan antusiasme mahasiswa untuk mengikuti program IISMA sangat tinggi. Hal ini terlihat dari tingginya angka pendaftaran di setiap angkatan.
“Oleh karena itu, pada tahun ini kami membuka IISMA Co-funding untuk memfasilitasi lebih banyak mahasiswa memperoleh pengalaman pembelajaran yang bermakna di perguruan tinggi terbaik dunia,” terangnya.
IISMA Co-funding bisa diikuti mahasiswa aktif
Program IISMA diselenggarakan sebagai implementasi dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Program mobilitas internasional mahasiswa ini membuka kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk mengikuti proses pembelajaran selama satu semester di berbagai institusi pendidikan tinggi terbaik dunia.
Proses pembelajaran yang diperoleh melalui Program IISMA dapat meningkatkan wawasan serta kompetensi mahasiswa, dan melahirkan masyarakat masa depan yang berkualitas, maju, mandiri, modern, dan berdaya saing tinggi di taraf global.
Sama seperti pada jalur reguler, IISMA Co-funding dapat diikuti oleh mahasiswa aktif perguruan tinggi akademik maupun perguruan tinggi vokasi di bawah Kemendikbudristek.
Untuk bisa melakukan pendaftaran, mahasiswa harus berada minimal pada semester empat dan memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) paling rendah 3,0.
Kemampuan Bahasa Inggris menjadi salah satu komponen penilaian pada seleksi calon peserta IISMA Co-funding.
Peserta harus setidaknya memiliki skor minimal TOEFL iBT 78, IELTS 6.0, atau Duolingo English Test 100 untuk mahasiswa perguruan tinggi akademik. Untuk mahasiswa perguruan tinggi vokasi, nilai minimal yang disyaratkan adalah TOEFL iBT 60, IELTS 6.0, Duolingo English Test 95, atau TOEIC 605.
Calon peserta IISMA nantinya akan mengikuti serangkaian proses seleksi, mulai dari seleksi berkas hingga wawancara.
“Kami ingin memastikan bahwa mereka yang terpilih sebagai penerima beasiswa adalah mahasiswa terbaik,” tandas Rachmat.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply