Ramai Wisuda Kelulusan TK, SD, SMP, dan SMA, Begini Tanggapan Kemendikbudristek

Wisuda kelulusan TK SD SMP dan SMA. (Ist.)
Wisuda kelulusan TK, SD, SMP, dan SMA. (Ist.)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Wisuda kelulusan TK, SD, SMP, dan SMA sedang ramai dibahas. Begini kata Kemendikbudristek.

Apakah siswa TK hingga SMA perlu mengadakan acara kelulusan seperti wisuda mahasiswa?

Sejumlah argumen yang muncul menyebutkan, wisuda menjadi kehilangan makna karena sebelumnya hanya dilakukan di bangku kuliah.

Muncul juga penolakan wisuda yang dilakukan bagi anak TK hingga SMA karena dinilai pemborosan dan dapat membebani orangtua.

BACA JUGA:

Tanggapan Kemendikbudristek

Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek, Anang Ristanto mengatakan, wisuda dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA merupakan kegiatan yang opsional.

Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menyebutkan bahwa kegiatan bersama antara satuan pendidikan yang melibatkan orangtua harus didiskusikan dengan komite sekolah.

“Kemendikbudristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG),” kata Anang.

Hal ini dilakukan agar kegiatan tersebut tidak membebani pihak orangtua.

Wisuda kelulusan TK, SD, SMP, dan SMA

Sementara, pendiri Ikatan Guru Indonesia (IGI), Satria Dharma, pelaksanaan wisuda memang sebaiknya tidak membebani wali murid.

“Sekolah tidak boleh memaksakan program wisuda tersebut karena memang memberatkan orangtua,” ujarnya.

Komite sekolah dan kepala sekolah hanya boleh melaksanakan wisuda bila orangtua murid menyatakan mampu dan bersedia.

Pengamat pendidikan, Ina Liem mengatakan, wisuda merupakan bentuk penghargaan atas kerja keras para pelajar yang menyelesaikan pendidikan dari sekolah dasar hingga pendidikan tinggi.

Ina menyebut, wisuda tingkat sekolah menjadi kebiasaan di Indonesia mulai tahun 2000-an.

“Awalnya sepertinya untuk lucu-lucuan saja. Anak-anak TK pakai topi wisuda difoto lucu, tapi makin lama makin heboh,” katanya.

Menurut dia, pelaksanaan wisuda seharusnya cukup diadakan secara meriah setelah anak lulus kuliah.

Dia beralasan, wisuda berlebihan di tahapan TK, SD, SMP, dan SMA berpotensi menurunkan makna kerja keras jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*