YOGYAKARTA, KalderaNews.com – Prestasi tingkat nasional kembali ditorehkan oleh para mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana (FK UKDW) Yogyakarta di Olimpiade Lupus Indonesia.
Pada restasi kali ini, mahasiswa FK UKDW berhasil meraih 2 juara pada ajang Olimpiade Lupus Indonesia yang diadakan oleh Indonesian Rheumatology Association (IRA) yang juga merupakan salah satu dari serangkaian kegiatan World Lupus Day (WLD).
Olimpiade yang diadakan pada 20 Mei 2023 secara daring itu merupakan ajang kompetisi yang ditujukan kepada para mahasiswa jurusan kedokteran dan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Kompetisi ini diikuti oleh 220 tim dari 26 universitas di seluruh Indonesia. FK UKDW sendiri mengirimkan 5 tim untuk mengikuti ajang nasional tersebut.
BACA JUGA:
- UKDW-KGS Kolaborasi Praktik Mengajar, Diharapkan Berdampak Transformasi Diri
- UKDW Jajaki Peluang Kerjasama dengan Kasetsart University dan Chuo University Jepang
- Dukung Program Merdeka Belajar, UKDW Gandeng BUGI Jerman
Berkat usaha keras dan perjuangan, akhirnya 2 tim menyabet 2 juara sekaligus.
Para mahasiswa yang berhasi meraih juara yakni Yehezkiel Wim Utomo dan Nathaniel Fadjarsugeng berhasil meraih Juara 1 serta Jennifer Isabel Roberth dan Regina Vika Maharani berhasil meraih Juara 2.
Yehezkiel mengaku bersykur atas perolehan juara 1 tersebut, karena telah berhasil melalui tahapan-tahapan mulai dari penyisihan hingga sampai semifinal.
Terlebih, saat timnya mencapai babak final, yang itu dirasa sangat menegangkan.
Sebab, dalam kompetisi itu menggunakan sistem model kuis yang menggunakan aplikasi Kahoot.
Apabila peserta ada yang melakukan kesalahan, poin yang didapatkan secara otomatis akan tertinggal jauh dengan lawannya.
Tahap Olimpiade Lupus Indonesia
Olimpiade Lupus Indonesia ini diikuti para peserta dengan tiga tahapan, yaitu tahap penyisihan dengan mengerjakan 15 soal pilihan ganda.
Kemudian ada tahap semifinal dengan penyelesaian 15 soal uraian, dan terakhir tahap final dengan sistem model kuis menggunakan aplikasi Kahoot.
“Pengalaman ini membuat saya semakin bersemangat untuk terus belajar dan tidak menyerah mempelajari hal baru di dunia kedokteran. Walaupun jalannya terjal dan sulit, namun percayalah bahwa suatu saat nanti kita akan menjadi seorang dokter yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Yehezkiel.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply