JAKARTA, KalderaNews.com – Siapa sangka, yang dulunya sopir kernet ternyata saat ini akhirnya menjadi seorang Profesor.
Universitas Padjadjaran (Unpad) pada Agustus 2023 mendatang akan melantik profesor baru. Siapa sesungguhnya profesor yang akan dilantik tersebut? Berikut kisah selengkapnya.
Dengan bekal motto “Mun Keyeng Tangtu Pareng (Bila kita bersungguh-sungguh, maka cita-cita akan tercapai)” akhirnya mengantarkan Toni Toharudin sukses menyabet gelar akademik barunya, guru besar atau profesor.
Gelar profesor yang akan didapat Toni Toharuddin tersebut dalam bidang Ilmu Data Sains di Universitas Padjajaran (Unpad).
Bukan berasal dari lingkungan dan keluarga akademisi, Toni Toharuddin mengaku tidak pernah menyangka dan membayangkan cita-citanya bisa tercapai.
Motto di atas, “Mun Keyeng Tangtu Pareng” menjadi cambukan semangat bagi dirinya sejak dulu.
BACA JUGA:
- Kisah Arsinta, Mahasiswi Termuda yang Lulus UTBK-SNBT 2023, Usianya Baru 16 Tahun
- Mantap! Mahasiswa FK UKDW Yogyakarta Raih 2 Juara pada Olimpiade Lupus Indonesia
- Perbedaan Pendidikan di Indonesia dan Australia Menurut Ibu Guru Vicki Richardson
Ketika kecil, Toni ternyata pernah menjadi kernet angkutan kota (angkot) di kota kelahiranhya, Tasikmalaya.
Pria kelahiran Tasikmalaya 1 April 1970 ini mengingat masa-masa kecilnya dulu. Bahkan dia masih ingat rute-rute yang dilewati saat itu.
“Semasa SMP, saya menjadi kernet angkot trayek 04 jurusan kota Tasikmalaya ke kecamatan Mangkubumi. Rutenya masih ada hingga saat ini,” ujar Toni, dalam Webinar SEVIMA pada Sabtu, 24 Juni 2023.
Kernet jadi profesor
Namun, meskipun pernah menjadi kernet saat kecil, Toni juga bercita-cita menjadi seorang guru. Cita-cita inilah yang juga mengantarkan harapannya menjadi seorang akademisi saat itu.
Toni juga mengenang kisahnya saat menjadi kernet tidak mengambil gaji, namun agar tidak membayar SPP sekolah.
“Jadilah saya bekerja menjadi kernet setiap hari saat pulang sekolah hingga larut malam, dengan imbalan bukan gaji, tapi saya tidak perlu membayar SPP sekolah. Alhamdulillah cita-cita kini tercapai, bahkan diberi kesempatan menjadi guru besar,” kenang Toni.
Putra bungsu dari enam bersaudara ini sudah terbiasa bekerja semenjak kecil. Dirinya kerap membantu sang ayah untuk berjualan tembakau dengan menjajakannya ke toko-toko.
Bahkan tak hanya itu, ia juga mau menjajakan roti buatan sang ibu ke sekeliling Kampungnya, di kampung Sambong Tengah di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya.
Perjalanan hidupnya yang penuh dengan perjuangan tersebut membuat karakter Toni Toharudin menjadi gigih, ulet, dan memiliki semangat juang yang tinggi.
Kini, nasib sang mantan kernet angkot itu telah berubah, bahkan menggapai prestasi tinggi sebagai seorang profesor.
Kepada para pelajar yang masih berjuang untuk berkuliah, Toni pun berpesan kepada pelajar untuk terus bersemangat.
“Jangan pernah menyesali kegagalan karena Allah subhanahu wa ta’ala selalu memberikan jalan yang terbaik. Mari kita terus percaya, mun keyeng tangtu pareng, yang artinya: berusaha sungguh-sungguh, maka pasti (cita-cita) akan tercapai!,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply