JAKARTA, KalderaNews.com – Berdasarkan data dari IQAir, kualitas udara Jakarta buruk ketiga di dunia pada Selasa, 6 Juni 2023. Ini dampaknya bagi kesehatan anak.
Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 152 dengan polutan utamanya yakni PM 2,5 dan nilai konsentrasi 57 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).
“Konsentrasi PM2,5 di Jakarta saat ini 11,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO,” demikian dikutip dari lama IQAir.
BACA JUGA:
- Suhu Udara di Aplikasi Smartphone Lebih Tinggi dari Laporan BMKG, Ini Penyebabnya
- Data World Air Quality Report, Kualitas Udara Jakarta Buruk
- Mau Cek Kualitas Udara di Jakarta? Kunjungi Website Resmi Jakarta Rendah Emisi
Menurut WHO, standar kualitas udara ideal memiliki bobot konsentrasi PM 2,5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.
Adapun indeks kualitas udara di Jakarta itu didapat dari 22 kontributor, termasuk dari PurpleAir, AirNow, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Sementara, posisi pertama kota dengan kualitas udara terburuk dunia ditempati oleh Kota Johannesburg di Afrika Selatan yang memiliki indeks kualitas udara 166. Dan posisi kedua ada Kota Doha di Qatar yang memiliki indeks kualitas udara 153.
IQAir memberi sejumlah saran agar warga terlindung dari polusi udara. Di antaranya masyarakat dapat menggunakan masker apabila sedang di luar, menyalakan penyaring udara (air purifier), menutup jendela untuk menghindari udara yang kotor, serta menghindari aktivitas di luar ruangan.
Dampak kualitas udara Jakarta buruk
Saat kualitas udara buruk, anak rawan terkena infeksi saluran napas atas, termasuk batuk pilek yang diikuti demam.
Anak bisa pula mengalami pembesaran amandel, bronkopneumonia atau infeksi paru-paru, hingga asma.
Gangguan ini terjadi akibat polutan udara yang terhirup masuk ke saluran pernapasan anak. Di antaranya polutan PM 2.5 atau polutan yang berukuran 2,5 mikrometer.
Para orangtua diimbau memantau aktivitas anak, terutama bila anak memiliki aktivitas padat di luar ruangan. Selain itu, baiknya hindari anak terkena hujan karena banyak partikel polusi jatuh bersamaan dengan air hujan.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply