JAKARTA, KalderaNews.com – Satelit SATRIA-1 milik Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo RI akan diluncurkan di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Satelit SATRIA-1 dikabarkan akan menjadi satelit nomor 5 kelas dunia dan nomor 1 se-Asia secara kapasitas.
Dengan adanya satelit ini, diharapkan dapat menjangkau akses internet di seluruh wilayah Indonesia, khususnya daerah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).
Dikabarkan satelit ini akan menyentuh hingga 15.000 titik di seluruh wilayah. Peluncuran Satelit SATRIA-1 ini dijadwalkan akan diluncurkan pada 18 Juni 2023 waktu setempat.
BACA JUGA:
- Mulai 1 Oktober 2023 Berlaku Pajak Karbon dalam Perdagangan Global, Begini Penjelasan Mudahnya
- ChatGPT, Platform Digital Yang Dianggap Dapat ‘Memusnahkan’ Tutor Belajar Manusia
- Tuh, Bisa Kan! Indonesia Ekspor Pesawat ke Thailand
Satelit yang akan memberikan akses internet di fasilitas-fasilitas publik di daerah 3T itu ternyata menyimpan beberapa fakta menarik.
Fakta Satelit SATRIA-1
Penasaran apa saja yang ada di balik Satelit SATRIA-1 ini? Yuk, simak artikel ini selengkapnya.
Berikut beberapa fakta menarik mengenai Satelit SATRIA-1 yang akan diluncurkan dalam minggu-minggu ini.
- Satelit SATRIA-1 ini dikabarkan akan menjadi satelit dengan kapasitas layanan hingga 150Gbps sehingga menjadi satelit terbesar se-Asia.
- Satelit ini juga menjadi satelit dengan teknologi VHTS (Very High Throughtput Satellite, satu-satunya yang terdapat di Indonesia.
- Memiliki bobot kurang lebih 4.600 kilogram (4.6 ton).
- SATRIA-1 menjadi satelit pertama yang mengadopsi bodi Spacebus Neo Level 6.
- Memiliki panel surya untuk setiap daya solar array. Terapat tiga antena reflektor dengan 116 spot beams untuk bisa menjangkau seluruh wilayah di Indonesia.
- Satelit dengan empat (4) pendorong listrik tersebut memiliki teknologi pemrosesan digital terbaru.
- Satelit ini diluncurkan oleh perusahaan SpaceX, perusahaan antariksa milik Elon Musk.
- Satelit yang disiapkan sejak 3 Mei 2019 itu akan meluncur menggunakan roket Falcon 9 di Cape Canaveral Florida, Amerika Serikat pada 18 Juni mendatang.
- Nantinya, SATRIA-1 akan menempati orbit pada 146 Bujur Timur (BT) dan apabila berhasil, mengorbit nantinya SATRIA-1 ditargetkan memiliki masa guna minimal 15 tahun.
- Selain SpaceX, beragam perusahaan internasional lainnya yang juga terlibat dalam proyek ini di antaranya yaitu Thales Alenia Space (TAS). Perusahaan inilah yang dikabarkan merakit SATRIA-1.
- The North West China Research Institute of Electronic Equipment (NWIEE) dan Kratos yang memiliki tanggung jawab dalam operasional 11 stasiun bumi serta untuk memantau dan mengontrol SATRIA-1 ini.
Dengan keberhasilan satelit SATRIA-1 mengorbit, nantinya bakal memberikan pelayanan internet di beberapa fasilitas publik di wilayah Indonesia seperti kantor kelurahan, puskesmas, rumah sakit, stasiun, dan berbagai fasilitas umum lainnya.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply