Bocoran Reviewer: Proposal Penelitian Ditolak untuk Didanai, Isunya Nggak Sexy

10 Fokus Bidang Penelitian Perguruan Tinggi di Indonesia pada 2019
Menulis penelitian (KalderaNews/Ist)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Kimia Maju BRIN, Anny Sulaswaty, memberikan kiat-kiat, bagaimana sebuah proposal penelitian layak didanai.

Menurut Anny yang sudah berpengalaman puluhan tahun malang melintang sebagai reviewer usulan penelitian di berbagai program pendanaan ini, penting untuk memahami proposal penelitian dan mengenali kekuatan proposal.

Reviewer akan bersemangat bila menjumpai topik riset yang menarik perhatian (eye catching) dan isunya “sexy”.

“Penting untuk diperhatikan bahwa proposal penelitian tidak boleh lepas dari panduan dan patuhi aturan penulisan yang ditetapkan, fokus pada jenis tipe pendanaan (grant) yang dituju,” jelas profesor bidang kimia ini.

BACA JUGA:

“Kedua aspek ini yang dipegang reviewer untuk melihat apakah sebuah proposal layak lanjut ketahap berikut, diperlukan perbaikan, atau ditolak,” tutur Anny, yang pernah menjabat sebagai Asisten Deputi Menristek Bidang MIPA ini.

“Dari sisi reviewer, poin utama yang dilihat adalah indikator kinerja yang dijanjikan, apa yang dijanjikan itu yang ditagih.

“Pengusul diharapkan lebih cermat untuk menuliskan indikator yang akan dijanjikan pada saat mengusulkan proposal, tidak perlu muluk-muluk. Misal untuk usulan tata kelola, bagaimana penerapannya, kalau usulan tentang kebijakan, bagaimana kebijakan itu dapat diterapkan,” papar periset pada Kelompok Riset Teknologi Proses Biomassa dan Thermokimia serta Rekayasa Terapan dan Senyawa Kimia Adi.

Kesalahan umum yang terjadi pada proposal

Kesalahan umum yang terjadi pada proposal yang ditemui Anny, biasanya terdapat terdapat pada cara pemilihan dan penulisan judul, abstrak panjang dan tidak efisien, pendahuluan yang panjang lebar, serta pemilihan metode.

Hal-hal lain yang jadi daya tarik reviewer adalah proposal yang menarik, tampilan yang tidak menarik akan mengurangi minat reviewer, karena tampilan yang mengesankan akan mempermudah reviewer untuk melihat, menilai dan mengambil keputusan.

“Peneliti sebaiknya berorientasi pada produk target, apapun produk targetnya tapi jelas, kemudian metode penelitiannya, dan indiator kinerja, topik yang kekinian (up to date) , sesuai bidang keahlian peneliti,” jelas Anny yang menjadi salah satu Dewan Pakar PPI Cabang Tangerang Selatan ini.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*