JAKARTA, KalderaNews.com – Banyak penulis yang masih ragu dan bingung memilih jurnal internasional yang sesuai dengan scope dan topik mereka. Kemudian masih ragu apakah makalahnya bisa masuk jurnal internasional kategori indeks Scopus Q1, Q2, Q3, Q4.
Kemudian banyak juga pengalaman-pengalaman semacam desk rejection, yaitu belum sampai masuk ke reviewer, tapi sudah mendapat penolakan oleh editor, serta beberapa kendala bagaimana merespon reviewer karena walaupun mendapat keputusan major maupun minor revision itu tidak ada jaminan bahwa selanjutnya makalah tersebut akan menerima.
Peneliti pada Pusat Riset Fotonik, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Edi Kurniawan membagikan pengalaman bagaimana cara memilih jurnal internasional, bagaimana melakukan persiapan sebelum submission, dan bagaimana merespon reviewer.
BACA JUGA:
- Apa Itu Sinta dan Apa Saja 6 Tingkatan Jurnal Ilmiah Sinta
- 8 Tip Menulis Jurnal Ilmiah bagi Para Akademisi
- Tip Tulis Jurnal Ilmiah, Jangan Takut Ditolak
Hal ini ditegaskannya pada “Pelatihan Tips dan Trik Publikasi Karya Tulis Ilmiah” yang secara hybrid diselenggarakan di Gedung Manajemen 720, KST BJ Habibie, Tangerang Selatan. pada Selasa, 30 Mei 2023. Seperti apa tip yang disarankannya?
1. Cara Memilih Jurnal
Cara memilih jurnal sebenarnya banyak pilihannya terutama bagi penulis yang sudah memiliki draf makalah, yaitu dengan memasukkan judul, dan abstrak draf. Kemudian bisa menggunakan beberapa metode seperti Web of Science, Journal Finder of Elsevier, maupun Journal Suggester of Springer.
Jadi sebenarnya banyak pilihan jurnal yang bisa kita tuju, jadi tinggal memasukkan judul, kemudian abstrak nanti pilihan jurnal yang bereputasi akan banyak menampilkan dari metode-metode seperti Web of Science, Journal Finder of Elsevier dan seterusnya, ujar satu dari 12 Periset Terbaik BRIN 2022.
2. Bagaimana Melakukan Persiapan Sebelum Submission
Yang utama adalah harus memahami tipe artikel yang akan kita buat seperti apakah artikel regular, artikel review, artikel letter, kemudian harus mengikuti guideline atau template yang telah disediakan dari jurnal tersebut, jelasnya.
Edi menyarankan untuk menggunakan software LaTeX dalam penulisan artikel. Karena dengan menggunakan LaTeX maka kualitas penulisan akan lebih rapi, lebih profesional, dan biasanya editor ketika akan memproduksi jurnal menggunakan LaTeX sehingga terlihat sangat professional.
Untuk persiapan submission biasanya juga perlu menyiapkan dokumen pendukung seperti cover letter, title page, dan highlights. Penting untuk cover letter, kita perlu menuliskan konstribusi utama dari makalah kita dan menyebutkan bahwa makalah ini tidak di masukkan ke jurnal lain, ungkap Peneliti Ahli Utama BRIN.
3. Bagaimana Merespon Reviewer
Penulis publikasi 22 jurnal global ini mengatakan bahwa harus menyiapkan letter of response sebaik mungkin. Ketika menyiapkan letter of response, kita bisa mulai dengan ucapan terima kasih kepada editor, dalam hal ini bisa editor-in-chief atau pun associate editor, kata Edi.
Ungkapan terima kasih kepada editor menunjukan appresasi karena sudah menangani makalah kita, mencarikan reviewer, dan kemudian mengambil keputusan berdasarkan masukan dari reviewer tersebut dan memberikan kesempatan kita untuk merevisi, tambahnya.
4). Merespon Komentar-Komentar dari Reviewer Sebaik Mungkin
Kita harus bisa mengidentifikasi apakah komentar tersebut suatu pertanyaan, saran, atau komentar yang kontradiksi. Jadi beberapa saran tidak harus diikuti semua kalau itu mengubah makalah secara total, sehingga kita bisa tidak mengikuti saran atau komentar dari reviewer asalkan mengimbangi dengan alasan yang kuat,imbuh Edi yang juga menjadi reviewer di 21 jurnal yang terindeks web of science.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply