WASHINGTON DC, KalderaNews.com – Direktorat Jenderal Pendidikan Islam ikut ambil bagian dengan hadiri NAFSA Conference and Expo di Washington DC, Amerika Serikat.
Acara ini dinilai strategis untuk penguatan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), utamanya dalam upaya internasionalisasi institusi.
Diketahui, NAFSA merupakan asosiasi nirlaba para pendidik tingkat dunia terbesar, yang berdedikasi memajukan pendidikan global dan networking pendidikan secara internasional.
Tidak kurang 10.000 anggota dari 3.500 institusi pendidikan yang berasal dari 160 negara tergabung dalam asosiasi tingkat dunia ini.
Sebelumnya juga diberitakan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi memboyong 14 perguruan tinggi di Indonesia ke Nafsa Annual Conference & Expo 2023.
Keempat belas perguruan tinggi tersebut adalah IPB University, Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjadjaran, Universitas Hasanuddin, Universitas Negeri Padang, Universitas Sumatera Utara, Universitas Gunadarma, Universitas Telkom, Universitas Surabaya, Universitas Bina Nusantara (Binus), Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Negeri Bali (PNB).
BACA JUGA:
- Kemendikbudristek Boyong 14 Perguruan Tinggi Indonesia ke Gelaran Nafsa di Amerika
- Penting! Catat Lokasi Seleksi UM-PTKIN 2023, dari Jakarta hingga Papua Ada
- 47.561 Penyandang Disabilitas Belajar di Madrasah, Pesantren dan PTKI
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan internasionalisasi pendidikan tinggi keagamaan Islam menjadi keniscayaan bagi PTKI dalam menghadapi tantangan global dan kebutuhan stakeholders saat ini.
Internasionalisasi PTKI menjadi keharusan
“Internasionalisasi PTKI saat ini menjadi keharusan. Perlu banyak terobosan yang dilakukan, diantaranya mengirim delegasi Kementerian Agama untuk terlibat aktif dalam forum internasional NAFSA Conference,” tegasnya saat melepas keberangkatan delegasi pada Senin, 19 Mei 2023.
Ia lantas berharap agar para delegasi bisa mengambil praktik baik (best practices) pendidikan dunia dalam mengembangkan mutu, tata kelola, pengembangan sumber daya dan pengembangan riset.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ahmad Zainul Hamdi menandaskan bahwa pengiriman delegasi dimaksudkan untuk membuka ruang kemitraan dengan perguruan tinggi luar negeri, mendapatkan gambaran destinasi Beasiswa Indonesia Bangkit, kerja sama akademik seperti double degree, student mobility, dan collaborative research.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply