JAKARTA, KalderaNews.com – Kemenag membuka kesempatan kepada lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren untuk melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Mesir.
Kesempatan kuliah ini dibuka, baik melalui jalur beasiswa maupun non-beasiswa.
Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag M. Ali Ramdhani, pendaftaran studi di Universitas Al-Azhar Mesir dibuka sampai 21 Mei 2023.
BACA JUGA:
- Pendaftaran Beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya SMA/SMK/MA Dibuka, Begini Cara Daftarnya!
- LPDP-Kemenkes Luncurkan Beasiswa Fellowship Dokter Spesialis Dalam dan Luar Negeri
- Banyak Sekali Pilihan, Yuk Daftar Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2023 Di Sini
“Ada kuota beasiswa yang diberikan Al-Azhar melalui Kedutaan Besar Mesir di Jakarta untuk 20 orang dan seleksinya dilakukan Kemenag,” kata M. Ali Ramdhani.
Beasiswa studi di Al Azhar Mesir 2023 dari Kemenag ini menjadi peluang bagi calon mahasiswa pemegang ijazah muadalah Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia.
Uji Kompetensi Bahasa atau Iiktibar Tashfiyah/Tahdid Mustawa dilakukan Markaz Syekh Zayed (MSZ) Kairo pada 25-27 Mei 2023.
Sementara, hasil Uji Kompetensi Bahasa akan diumumkan pada 30 Mei 2023.
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) digelar pada 31 Mei dan 1 Juni 2023, dan hasilnya diumumkan pada 5 Juni 2023.
Syarat Beasiswa studi di Universitas Al Azhar
Nah, calon mahasiswa yang tertarik mendaftar beasiswa ini, berikut ketentuannya:
- Calon mahasiswa lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang terdaftar/terakreditasi di Kementerian Agama,
- Memenuhi persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Al-Azhar, di antaranya memenuhi syarat kompetensi bahasa dari lembaga yang diakui Universitas Al-Azhar.
- Lulus uji kompetensi yang meliputi Ikhtibâr Tashfiyah/ Tahdîd Mustawâ dan Tes Wawasan Kebangsaan.
Sebanyak 20 orang terbaik berdasarkan hasil uji kompetensi akan diajukan sebagai calon penerima beasiswa penuh Al-Azhar tahun 2023-2024.
Jika kuota beasiswa 2023/2024 telah disampaikan Al-Azhar melalui Kedubes Mesir kepada Kementerian Agama, dan dapat mengikuti pendaftaran melalui jalur mandiri (non-beasiswa).
Sementara, calon mahasiswa yang dinyatakan mencapai nilai lulus (passing grade) yang telah ditetapkan dalam ujian tersebut, berhak mendapatkan rekomendasi Kementerian Agama melalui jalur non-beasiswa dan dapat melanjutkan ke tahapan matrikulasi bahasa, pemberkasan, dan pendaftaran.
Calon mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dapat mengikuti matrikulasi bahasa di lembaga yang telah diakui Universitas Al-Azhar.
Dan dapat melakukan tahapan pemberkasan dan pendaftaran di Universitas Al-Azhar.
“Baik secara perorangan maupun kolektif melalui lembaga-lembaga yang dipercaya dapat membantu tahapan tersebut,” kata Zainul Hamdi.
Bagi calon mahasiswa lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang telah mendapatkan akreditasi (muadalah) resmi tingkat SLTA Al-Azhar, dapat memilih untuk mengikuti Ikhtibâr Tashfiyah/Tahdîd Mustawâ ini.
“Mereka juga bisa memproses secara langsung dan mandiri, serta mengikuti persiapan bahasa pada lembaga bahasa yang telah diakui Al-Azhar,” ujar Zainul Hamdi.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply