Buat Kamu yang Ultah 1 Mei,  Sosok Ini Bisa Jadi Role Model: Tekun pada Passionnya

George Inness, salah satu pelukis paling berpengaruh di dunia seni yang lahir pada 1 Mei 1825.
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com —  Tekun dan setia pada passion semakin sulit di era disrupsi seperti sekarang. Perubahan teknologi yang dramatis semakin cepat dan sering terjadi. Manusia harus beradaptasi bahkan berubah, mau tidak mau.

Apakah masih ada tempat bagi yang ingin tekun di satu bidang? Kamu yang berulang tahun hari ini, 1 Mei, mungkin satu di antara yang tengah bergumul dengan pertanyaan ini.

Tenang. Jangan gamang. Happy birthday to you! Ada banyak sosok yang lahir persis di hari jadi kamu dapat menjadi inspirasi kamu: tekun dan setia pada passionnya. Dan berhasil. Salah satunya George Inness yang profilnya kami sajikan berikut ini.

George Inness lahir di Newburgh, New York, pada 1 Mei 1825. Ia anak kelima dari 13 bersaudara.

Sejak kecil dia senang menggambar. Ia menekuninya hingga akhir hayatnya.

Ia rela menuntut ilmu kemana pun, tidak berhenti belajar dan berkarya. Dia juga fokus pada lukisan lanskap.

BACA JUGA:

Ketekunannya akhirnya berbuah. Sejarah mencatatnya sebagai salah satu seniman terbesar AS, Bapak dari Para Pelukis Pemandangan.

Perjalanan Karier

Inness hidup di era dimana lukisan sedang booming sebagai simbol kebangsawanan. Lukisan potret dan pemandangan banyak dicari. Para pelukis mencari ketenaran agar menjadi langganan orang-orang terpandang.

Pada umur 14 tahun Innes belajar melukis selama beberapa bulan kepada seorang pelukis keliling, John Jesse Barker. Selain itu, ia juga mengikuti kelas melukis  di Akademi Desain Nasional, dan mempelajari karya seniman “Hudson River School,” Thomas Cole dan Asher Durand. Hudson River School adalah salah satu sekolah seni paling awal dan berpengaruh di AS.

Sambil belajar melukis, Inness bekerja sebagai pelukis peta di New York City. Awalnya untuk Sherman & Smith, dan kemudian N. Currier.

Selama waktu ini ia menarik perhatian pelukis lanskap Prancis Régis François Gignoux. Inness kemudian belajar juga kepadanya.

Di usia 23 tahun Inness membuka studio pertamanya di New York. Setahun kemudian dia menikahi Delia Miller, yang meninggal beberapa bulan kemudian. Tahun berikutnya dia menikahi Elizabeth Abigail Hart, yang kemudian menjadi ibu dari enam anaknya.

Perjalanan ke Eropa

Pada tahun 1851 seorang pembina para pelukis bernama Ogden Haggerty mensponsori perjalanan pertama Inness ke Eropa untuk melukis dan belajar. Inness menghabiskan lima belas bulan di Roma, tempat  dia mempelajari lanskap karya seniman Prancis Claude Lorrain dan Nicolas Poussin.

Dia menyewa sebuah studio di sana di atas studio milik pelukis William Page.

Selama perjalanan ke Paris  Inness dipengaruhi oleh seniman yang bekerja di sekolah Barbizon di Prancis. Lanskap Barbizon terkenal karena sapuan kuasnya yang lebih longgar, palet yang lebih gelap, dan penekanan pada suasana hati.

Inness dengan cepat menjadi eksponen lukisan gaya Barbizon Amerika terkemuka, yang ia kembangkan menjadi gaya yang sangat personal.

Sementara itu perkenalannya dengan seorang teolog, Emanuel Swedenborg, memberi pengaruh padanya dalam mengungkapkan spiritualisme dalam karya-karyanya.

Selama masa hidupnya yang menghasilkan 1000 lukisan karya Innes banyak berubah dan berevolusi. Namun baik dirinya sebagai seorang realis murni maupun sebagai impresionis, Inness bekerja  menggabungkan yang duniawi dan yang halus, untuk menangkap esensi  yang lengkap dalam karya-karyanya.

Dia dipuji sebagai seorang master cahaya, warna, dan bayangan. Ia menjadi terkenal karena menciptakan pemandangan yang sangat teratur dan kompleks yang sering menyandingkan elemen kabur  dengan detail yang tajam. Ini ditujukan membangkitkan jalinan sifat fisik dan spiritual  pengalaman manusia.

Dalam kata-kata Inness, dia berusaha melalui seninya untuk mendemonstrasikan “realitas yang tak terlihat” dan untuk menghubungkan “yang terlihat dengan yang tak terlihat.”

Inness terkenal karena karya-karyanya yang matang yang  menampilkan gaya Amerika yang orisinal dan unik. Gaya Inness mendapat pujian oleh upayanya  untuk memperoleh kedalaman suasana hati, atmosfer, dan emosi.

Inness kembali dari Eropa ke Amerika bersama istrinya  pada Mei 1852. Pada tahun 1853 ia terpilih ke National Academy of Design sebagai anggota Associate dan menjadi Akademisi penuh pada tahun 1868.

Begitu sekelumit perjalanan hidup George Inness, dihimpun dari berbagai sumber.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*