JAKARTA, KalderaNews.com — Genevieve Siwabessy mengisahkan sekelumit cerita hidupnya hingga kini menapaki karier sebagai akademisi di AS.
Wakil presiden bidang layanan mahasiswa Allan Hancock College, California, itu bercerita ketika didaulat sebagai pembicara kunci pada acara tahunan Asian Pacific American Heritage Month pada hari Rabu, 3 Mei 2023, di Allan Hancock College.
“Saya baru mulai belajar Bahasa Inggris ketika saya mulai sekolah,” kisah dia, dikutip dari santamariatimes, 4 Mei 2023.
Dia mengatakan dirinya berimigrasi ke AS dari Jakarta saat usianya belum memenuhi syarat masuk TK. Di AS ia menginjakkan kaki pertama kali di San Jose, kota tempat ibunya bekerja.
“Kami pindah ke sini pada musim panas sebelum saya masuk taman kanak-kanak dan belum pernah belajar berbicara atau belajar bahasa Inggris,” tutur dia.
BACA JUGA:
- Buat Kamu yang Ultah 1 Mei, Sosok Ini Bisa Jadi Role Model: Tekun pada Passionnya
- Dianggap Supel, Anak Asal Indonesia ini Terpilih jadi Siswa Teladan di SMA Amerika
- Wow, Siswa SMA Ini Ditawari Beasiswa Rp 132 Miliar, Kok Bisa Sih!
Sebagai seorang yang masih sangat muda, kenang dia, ia berusaha menavigasi norma-norma di negaranya yang baru tanpa panduan budaya sebagai pendukung.
Siwabessy bercerita bahwa dia mempelajari bahasa dan norma sosial dengan semua cara yang mungkin dilakukan. Termasuk dengan membaca buku dan menganalisis pola dan cara kata-kata dieja dan bunyi yang dihasilkannya.
“Saya mencari setiap kata yang saya temui di kamus bergambar, buku yang masih dapat saya ingat sampai sekarang dengan sampul kuningnya,” kata Siwabessy.
Pada kesempatan itu ia mengajak sesama imigran dari Asia Pasifik yang hadir meluangkan waktu dalam bulan budaya Asia Pasifik untuk belajar tentang kontribusi yang telah dibuat oleh orang Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik terhadap sejarah, masyarakat, dan budaya Amerika.
Di bagian lain pidatonya, Siwabessi membagikan tip menghadapi beban studi. “Ini adalah pelajaran lain dari sesi saya di sini: Memecah aktivitas besar yang menakutkan menjadi tugas-tugas kecil yang dapat dicerna, dapat membantu menciptakan strategi untuk mencapai tujuan yang lebih besar,” kata dia.
“Ini sesuatu yang saya lakukan saat sebagai siswa dan saya terapkan untuk hari ini sebagai seorang profesional.”
Hancock College secara resmi menunjuk Genevieve Siwabessy sebagai wakil presiden layanan siswa 14 Juni tahun lalu. Ia bekerja mengawasi bantuan keuangan, penerimaan mahasiswa, dan lainnya.
Siwabessy terpilih dari empat finalis untuk posisi tersebut.
Sebelum ke Hancock College, Siwabessy memiliki pengalaman lebih dari 18 tahun di berbagai pendidikan tinggi di seluruh California.
Beberapa posisi yang pernah ia duduki termasuk sebagai dean of student success and support programs pada Cuesta College, dekan layanan mahasiswa di Woodland Community College, dan berbagai posisi di Los Rios Community College District, yang melayani wilayah Sacramento yang lebih luas.
Siwabessi meraih gelar Sarjana Sejarah dari University of California Davis, gelar master dalam kepemimpinan pendidikan tinggi dari California State University Sacramento dan gelar doktor dalam pendidikan dari UC Davis dan Sonoma State University.
Sebagai wakil presiden layanan mahasiswa, Siwabessy berfokus pada keberhasilan mahasiswa dengan memberikan kepemimpinan, manajemen dan pengawasan untuk divisi layanan mahasiswa.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply