Indonesia Sudah Akui Ijazah Ausbildung di Jerman Setara D3,  Lulusan SMK Juga Bisa Studienkolleg di Jerman

Sebanyak 80 mahasiswa yang terdiri dari perwakilan PPI cabang dan anggota PPI Jerman mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) selama tiga hari pada tanggal 12-14 Mei 2023 di Feriendorf, negara bagian Hessen, Jerman
Sebanyak 80 mahasiswa yang terdiri dari perwakilan PPI cabang dan anggota PPI Jerman mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) selama tiga hari pada tanggal 12-14 Mei 2023 di Feriendorf, negara bagian Hessen, Jerman (KalderaNews/KBRI Berlin)
Sharing for Empowerment

HESSEN, KalderaNews.com –  Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Berlin, Ardi Marwan  menegaskan pemerintah Indonesia kini sudah mengakui ijazah para peserta Ausbildung di Jerman yang setara dengan ijazah Diploma 3 di Indonesia. 

“Ini adalah capaian yang cukup signifikan, karena sebelumnya pemerintah Indonesia belum mengakui ijazah para peserta Ausbildung, konsekuensi dari tidak diakuinya ijazah Ausbildung tersebut adalah mereka tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di Indonesia,” ungkap Ardi di acara  Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) PPI Jerman.

Diketahui, sebanyak 80 mahasiswa yang terdiri dari perwakilan PPI cabang dan anggota PPI Jerman mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) selama tiga hari pada tanggal 12-14 Mei 2023 di Feriendorf, negara bagian Hessen, Jerman.

BACA JUGA:

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan dan memantapkan mutu kepemimpinan para anggota, Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman atau Die Vereinigung Indonesischer Studenten 

Lebih lanjut, Ardi turut memaparkan keberhasilan diakuinya ijazah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Indonesia di Jerman, sehingga lulusan SMK yang sudah mengenyam pendidikan selama tiga tahun di Indonesia dapat mengikuti program Studienkolleg (preparatory year) di Jerman dengan syarat pernah menempuh pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia selama minimal dua semester.

Di akhir pemaparan materi, Ardi menyampaikan pentingnya pelajar Indonesia bergabung dengan PPI sebagai wadah pembentuk jiwa kepemimpinan. 

”PPI sebagai kawah candradimuka bagi pelajar Indonesia agar dapat menjadi pemimpin yang tangguh dan bertanggung jawab”, tuturnya. 

Ardi juga berpesan bahwa pelajar yang sudah tergabung di PPI seyogyanya menjadi panutan bagi mahasiswa Indonesia lainnya.

Sementara itu, Wakil Duta Besar Republik Indonesia di Berlin, Yul Edison memberikan materi perihal struktur dan fungsi yang ada di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin.

“Pengetahuan tentang fungsi dan struktur di KBRI cukup penting agar pelajar dan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Jerman memiliki gambaran tentang mekanisme kerja di KBRI,“ terangnya.

Ketua PPI Jerman, Dimas Fakhri Arsaputra mengatakan panitia penyelenggara telah mempersiapkan berbagai topik pembahasan dari narasumber yang adaptif untuk setiap topik.

“Saya harap dengan diselenggarakannya LDK ini para peserta yang hadir dapat memetik ilmu dan pengetahuan yang berkualitas langsung dari ahlinya,“ ucap Dimas.

Pada kesempatan itu, Pengurus PPI cabang dan PPI Jerman juga tidak ingin tertinggal dalam hal pertukaran informasi, berdiskusi, dan saling belajar dari partisipan lainnya sehingga dapat menjadi pribadi atau organisasi yang lebih baik ke depannya.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*