Ada 3 Profesor Riset Baru di BRIN, Fenomenal Kah Bidang Keahlian Mereka?

Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)
Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (KalderaNews/Dok. BRIN)
Sharing for Empowerment

JAKARTA, KalderaNews.com – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali mengukuhkan tiga penelitinya sebagai profesor riset di Jakarta pada Rabu, 17 Mei 2023.

Profesor riset yang baru saja dikukuhkan adalah yang ke- 654, 655 dan 656 dari 5450 peneliti dan merupakan profesor riset urutan ke-31, 32 dan 33 yang telah dikukuhkan di BRIN. 

Para profesor riset diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas riset dan kolaborasi dengan publik baik nasional maupun internasional. 

BACA JUGA:

Siapa saja dan apa keahlian mereka? Berikut penjelasannya:

Profesor  Wawan Sujarwo

Ia adalah pakar bidang etnobotani yang dalam orasinya menyampaikan pengembangan penelitian dan inovasi etnobotani memiliki nilai strategis untuk mengakselerasi peran, potensi, dan nilai tambah sumber daya tumbuhan Indonesia baik secara nasional maupun global. 

Salah satu bidang fokus dari BRIN adalah bagaimana mendorong pemanfaatan biodiversitas yang merupakan bagian dari kepakaran Wawan untuk ke depan memanfaatkan keanekaragaman hayati baik di darat maupun di lautan. 

Peran etnobotani Indonesia diyakini akan mendukung pemanfaatan dan pengembangan sumber daya tumbuhan dalam bidang bioprospeksi untuk kesehatan, pangan fungsional, energi terbarukan, teknologi tepat guna dan lingkungan, serta kegunaan lainnya untuk kemajuan riset dan inovasi di bidang bioprospeksi menuju Indonesia Emas 2045.

Profesor Julwan Hendry Purba

Ia adalah pakar bidang teknologi keselamatan reaktor yang menyampaikan analisis keselamatan probabilistik berbasis probabilitas fuzzy sebagai komplemen bagi analisis keselamatan probabilistik konvensional.

Keselamatan adalah hal yang paling utama dan mendasar dari sebuah reaktor dan itu harus terus dikembangkan dan dikuatkan untuk menjamin beroperasinya sebuah pembangkit listrik khususnya PLTN.

Dalam orasinya diuraikan analisis keselamatan probabilistik berbasis probabilitas fuzzy (fuzzy probability-based probabilistic safety assessment, FPPSA) yang diusulkan untuk mengevaluasi keandalan sistem keselamatan PLTN yang tidak memiliki data kegagalan komponen.

Profesor Ence Oos Mukhamad Anwas

Ia adalah pakar bidang teknologi pendidikan dalam orasinya menyampaikan pembudayaan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan yang perlu dilakukan pada level individu dan organisasi, terutama kebijakan pimpinan, infrastruktur, konten yang menarik sesuai kurikulum dan karakteristik media/siswa, serta kesiapan siswa dan guru.

Peluang dan tantangan membudayakan TIK untuk pendidikan menjadi bahan kajian, penelitian, dan pengembangan yang sangat penting. Dalam kajian akademik, realitas tersebut masih belum banyak dilakukan. Oleh karena itu, orasi iIlmiahnya ditujukan sebagai upaya mengisi gap tersebut melalui analisis dan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*