JAKARTA, KalderaNews.com – Hari Keluarga Internasional atau International Day of Families biasanya diperingati setiap 15 Mei. Inilah tema, logo, dan sejarahnya.
Hari Keluarga Internasional ditetapkan Majelis Umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pertama kali pada 1993.
BACA JUGA:
- Murid-murid SMA di Suriah Tonton Film Keluarga Cemara
- Mengapa Keluarga Mampu Indonesia Tetap Getol Cari Beasiswa? Ini Jawabnya
- Inilah 5 Kampus Pilihan Keluarga Kerajaan Inggris, Kalau Kamu Pilih yang Mana?
Tujuannya untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa sadar akan pentingnya sebuah keluarga sebagai komunitas terkecil yang dapat memperlihatkan kepedulian terhadap isu-isu global.
Tema Hari Keluarga Internasional 2023
Peringatan Hari Keluarga Internasional 2023 mengusung tema “Keluarga dan Perubahan Demografi”.
Tema tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan perubahan demografi dan dampak yang akan dirasakan oleh keluarga.
Populasi manusia di planet ini mencapai 8 miliar orang pada akhir 2022 dan dinyatakan sebagai ‘tonggak pembangunan manusia’.
Pertambahan penduduk yang terus berlanjut, diproyeksikan akan mencapai 9,8 miliar pada tahun 2050 dan 11,2 miliar pada 2100.
Perubahan demografi merupakan hal paling penting yang dapat memengaruhi kehidupan dan kesejahteraan para keluarga di dunia. Perubahan demografi dapat dilihat dari pola fertilitas dan mortalitas.
Menurunnya, tingkat fertilitas menghasilkan keluarga kecil yang dapat berfokus dalam kesehatan dan pendidikan anak-anak mereka.
Namun, menurunnya tingkat fertilitas dapat merusak tenaga kerja dan struktur sosial yang ada. Konsekuensinya adalah muncul berbagai masalah, seperti timpangnya jaminan sosial hingga hilangnya kesetaraan gender.
Ditetapkan oleh PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mulai memusatkan perhatian terhadap isu keluarga pada tahun 1980-an.
Berdasarkan Rekomendasi Dewan Ekonomi dan Sosial serta Komisi Pembangunan Sosial yang membahas resolusi tentang Peran Keluarga dalam Proses Pembangunan (1983/23), mereka meminta Sekretaris Jenderal PBB untuk meningkatkan kesadaran para pembuat keputusan tentang problema dan kebutuhan keluarga serta cara efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Lantas, dalam resolusi 1985/29 pada 29 Mei 1985, Dewan mengundang Majelis Umum PBB untuk mempertimbangkan pemasukan agenda “Keluarga dalam Proses Pembangunan” ke dalam sesi 41.
Tujuannya agar Majelis Umum dapat mempertimbangkan untuk lebih serius mengembangkan kesadaran global akan isu-isu keluarga, baik kepada pemerintah, non-pemerintah, dan juga publik.
Kemudian, rekomendasi tersebut dirumuskan dalam sidang putaran ke-30, Majelis Umum mengundang semua anggota untuk menyampaikan pendapat mereka.
Pada 9 Desember 1989 dalam resolusi 44/82, Majelis Umum memproklamirkan Hari Keluarga Internasional.
Setelah itu, pada tahun 1993, Majelis Umum memutuskan setiap tahun diperingati sebagai Tahun Keluarga Internasional.
Pada tahun 1993 dalam resolusi (A/RES/47/237), Majelis Umum memutuskan tanggal 15 Mei harus diperingati sebagai Hari Keluarga Internasional.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News.
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply