JAKARTA, KalderaNews.com — Cuaca ekstrem berupa suhu panas di atas normal akhir-akhir ini mengharuskan orang tua dan guru lebih cermat memperhatikan kondisi siswa.
Pada cuaca panas yang tak biasa, anak-anak disarankan sering minum air agar terhindar dari dehidrasi. Orang tua dan guru di sekolah harus rajin mengingatkan anak-anak untuk memenuhi kebutuhan cairan mereka.
Hal ini dikatakan oleh Ketua Satgas Bencana Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kurniawan Taufiq Khadafi dalam Media Brief Virtual Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Anak yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa, 2 Mei.
BACA JUGA:
- Heboh Isu Gelombang Panas, Seperti Apa Sih Kriteria dan Penjelasan Ilmiahnya?
- Suhu Udara Kok Panas Banget, Apa Sih Penyebabnya, Begini Kata BMKG
- Peneliti Indonesia ini Ikut Andil Dalam Proyek Penelitian tentang Tumbuhan di Mars, Hasilnya Menarik Lho!
“Anak anak disarankan sering minum, olahraga tetap bisa dilakukan. Bahayanya, bisa terjadi dehidrasi bahkan bisa terjadi pingsan saat cuaca sangat ekstrem,” lanjut Khadafi.
Ia mengatakan dalam kondisi cuaca normal, kebutuhan harian carian pada anak-anak minimal 100 cc dikalikan berat badan. Sedangkan dalam kondisi cuaca ekstrem kebutuhan bisa meningkat 10-20 persen dari biasanya.
Menurut dia risiko dehidrasi pada anak anak perlu diwaspadai.
“Kita harus tahu seberapa meningkatnya suhu di sekitar kita, kalau sudah di atas rata-rata jangan lupa risiko dehidrasi pada anak anak sangat besar. Anak-anak bisa dibawakan bekal air minum lebih banyak dari biasanya,” ujar Kadafi.
“Heat stroke itu saking panasnya, dia bisa pingsan. Untuk mengantisipasi itu pada anak-anak, kita harus sarankan mereka lebih banyak dan sering minum apalagi di cuaca seperti ini,” kata dia, dikutip dari tirto.id.
Selain itu IDAI juga menyarankan agar kegiatan belajar siswa mempertimbangkan kondisi cuaca. Kadafi mengatakan anak-anak masih bisa beraktivitas di luar ruangan dan bahkan masih boleh berolahraga di luar. Namun, saat cuaca menjadi sangat panas, orang dewasa baik guru maupun orang tua disarankan dapat mengganti kegiatan pada anak-anak menjadi di dalam ruangan.
“Perubahan iklim ini nyata terjadi di tempat kita. Yang dibutuhkan oleh kita adalah effort nyata mengahadapi hal tersebut,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply