JAKARTA, KalderaNews.com — Ada juga gunanya Dillon Reeves di waktu bocah sering duduk di pangkuan ayahnya saat menyetir. Mereka sering bepergian jauh menyusuri jalanan luar kota, membuatnya akrab dengan kemudi kendaraan.
Pengalaman masa kecil itu berguna saat kondisi darurat muncul. Hari Rabu 26 April lalu, ia dan kawan-kawannya sedang berada di bus sekolah menuju rumah ketika dia melihat bus mereka berbelok semakin dekat melawan arus lalu lintas.
Rupanya sopir mereka tidak dalam kondisi prima dan kehilangan kendali.
BACA JUGA:
- Buat Kamu yang Ultah 1 Mei, Sosok Ini Bisa Jadi Role Model: Tekun pada Passionnya
- Dianggap Supel, Anak Asal Indonesia ini Terpilih jadi Siswa Teladan di SMA Amerika
- Wow, Siswa SMA Ini Ditawari Beasiswa Rp 132 Miliar, Kok Bisa Sih!
Reeves, siswa di Sekolah Menengah Lois E. Carter di Warren, Michigan, dengan cepat mengambil inisiatif.
“Ayo telepon 911. Sekarang!” Reeves terdengar berteriak dalam sebuah video pengawasan yang direkam dari atas kepala pengemudi, yang menjadi viral beberapa saat setelah peristiwa.
Reeves mendadak tenar sebagai pahlawan karena berinisiatif mengambil alih kemudi dan menyelamatkan perjalanan dengan penumpang 60 siswa sekolahnya.
Semua itu terekam oleh video yang berada di bus.
Beberapa saat sebelumnya, di video tersebut sopir terlihat mengipas dirinya dengan topi bisbol dan memberi tahu kantor transportasi bahwa dia merasa tidak enak badan dan perlu menepi.
Beberapa detik kemudian, Reeves, yang duduk lima baris di belakang, “melompat dari tempat duduknya, melempas ranselnya dan berlari ke bagian depan bus, meraih setir dan menghentikan bus di tengah jalan,” kata Robert D. Livernoist, pengawas sekolah kota Warren, dalam konferensi pers tentang kejadian itu.
Dia tidak hanya mampu membawa bus ke halte yang aman, kata Livernois, tetapi dia juga mempertahankan kendali.
“Dia memiliki cara untuk mendorong (rem) perlahan, kemungkinan untuk mengantisipasi bus yang penuh penumpang.”
Sementara itu Komisaris Pemadam Kebakaran kota Warren, Skip McAdams mengatakan kepada CNN bahwa sopir bus yang tidak disebutkan namanya, seorang wanita berusia 40 tahun, sadar kembali ketika regu pemberi PPPK tiba. Dia tidak terluka dalam insiden tersebut, tetapi tetap di rumah sakit sementara dokter menentukan apa yang menyebabkan dia pingsan.
Anggota dewan lokal Jonathan Lafferty memuji Reeves di Facebook, mengungkapkan kekagumannya atas pemikiran cepat Reeves.
Reeves menolak untuk berbicara kepada wartawan, tetapi orang tuanya, Steve dan Ireta Reeves, menyatakan kebanggaan mereka pada putra mereka.
“Kami punya pahlawan kecil,” kata Steve kepada wartawan.
“Dia berada di pangkuan saya saat mengemudi di jalan pedesaan, sejak umurnya sekitar empat tahun. … Dia pengemudi yang baik.”
“Tidak semua pahlawan memakai seragam. Nyatanya, beberapa dari mereka hanya seorang lulusan SD,” tulis Michelle Butterfield, yang menulis berita ini di Global News.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com
Leave a Reply