UPH Udar Pro-Kontra ChatGPT di Dunia Pendidikan

Chatgpt (Shutterstock)
Sharing for Empowerment

TANGERANG, KalderaNews.com – Kehadiran ChatGPT juga memunculkan pro dan kontra terutama pada dunia pendidikan. Oleh karena itu, Magister Ilmu Komunikasi (MIKOM) Universitas Pelita Harapan (UPH) mengadakan seminar online dengan tema “Unravelling the Mystery of ChatGPT” pada 1 April 2023 lalu.

Seminar ini menghadirkan Ir. Tony Seno, M.Ikom, praktisi di bidang Information Technology and Policy Advocate dan Dr. Fitzerald K. Sitorus, S. Sos., S. Fil., Dosen Ilkom UPH.

Ir. Tony menyatakan bahwa keberadaan ChatGPT mendorong terciptanya berbagai kemajuan yang sangat luar biasa dan tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tidak semua informasi atau jawaban yang diberikan oleh ChatGPT itu benar.

BACA JUGA:

ChatGPT hanya dapat menghasilkan sesuatu berdasarkan input yang disuplai kepadanya. Oleh karena itu, penting untuk tetap melakukan verifikasi dan validasi informasi yang diberikan oleh ChatGPT sebelum menggunakannya.

Selaras dengan Ir. Tony, Dr. Fitzerald juga menyatakan bahwa pada dasarnya AI hanya dapat menghasilkan sesuatu berdasarkan input yang diberikan.

“ChatGPT dibuat berdasarkan informasi dari internet seperti Wikipedia, sehingga dapat mengandung kesalahan, bias, tidak akurat, dan tidak paham konteks.”

“Selain itu, ChatGPT tidak memiliki kemampuan reflektif untuk menyadari bahwa ia sedang melakukan sesuatu atau self-consciousness. Oleh karena itu, ia tidak dapat menghasilkan sesuatu dari pikirannya sendiri, seperti memiliki ide atau imajinasi,” ungkapnya.

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau yang dikenal sebagai Artificial Intelligence (AI) terus bergerak pesat, salah satunya yang sedang menjadi perbincangan adalah teknologi AI bernama ChatGPT (Generative Pretrained Transformer). Sebenarnya, apa itu ChatGPT? Simak penjelasannya!

Diketahui, Chat GPT adalah sebuah teknologi kecerdasan buatan yang mampu melakukan percakapan secara otomatis dengan manusia menggunakan bahasa alami. Dengan kemampuannya yang semakin berkembang, Chat GPT dapat membantu banyak orang dalam berbagai bidang, seperti edukasi, bisnis, atau kesehatan.

ChatGPT dikembangkan oleh Open AI, sebuah lembaga penelitian AI yang berbasis di San Fransisco. Lembaga penelitian ini didirikan pada tahun 2015 dan dikelola oleh beberapa ahli teknologi dan pengusaha, termasuk Elon Musk.

Dengan kecerdasannya, ChatGPT dapat membantu memudahkan pekerjaan manusia yang berhubungan dengan teks atau tulisan seperti menulis surat, copywriting, menulis esai, makalah, buku, puisi, hingga tugas akhir kuliah seperti skripsi, tesis, disertasi, dan artikel ilmiah.

Menurut survey oleh perusahaan finansial UBS yang dikutip Reuters, pengguna ChatGPT telah mencapai 100 juta hanya dalam kurun waktu dua bulan sejak diluncurkan pada bulan November 2022.

Pada bulan Januari 2023, terdapat sekitar 13 juta pengguna yang mengakses ChatGPT setiap harinya, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan bulan Desember 2022.

Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News

*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmuTertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com




Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*